Kamis, 14 Maret 2013

My Dreams Part 3


#1DLS "My Dreams" part 3
Created by. @nabiladumbidam

Happy reading... :)

------------------------------------------


Saat bernyanyi tadi entah kenapa Harry dan Niall terus menata ke arahku, membuat ku malu sendiri.


“kenapa hanya bernyanyi dengan suara kecil ? ikut saja bernyanyi dengan kami”, ajak Niall.

Ternyata hal itu toh yang membuat Niall memperhatikanku sejak tadi.

“bagaimana kalau kamu menyanyikan satu lagu ?”, ususl Louis membuatku cukup gaket.

“I agree with you !”, teriak Niall.


     Oke, jujur saja aku ini pemalu, Tapi sebagai Directioner yang baik aku tidak mau membuat kecewa idolaku. Lagipula sedari tadi aku terlalu pendiam dan membuat mereka agak bingung berbicara denganku. Jadi sekarang satnya aku bersikap seperti apa adanya aku bisaanya. Aku ini sebenarnya bawel kalau sudah dekat dengan seseorang dan aku juga suka menyanyi. Jadi sekarang saatnya aku menjadi diriku sendiri. Saatnya bernyanyi. :D

“ok”, jawabku singkat.

“alright, so what song do you want to sing ?”, Tanya Louis.

“MOMENTS !!! :D”, teriakku kencang.

Yap, Moments adalah lagu yang paling kusukai.

“ok, ready ?”, Tanya Niall memberi isyarat untuk dia memainkan gitarnya.

“ready ! :D”


     Niall pun mulai memetik gitarnya memainkan sebuah melody lembut mengiringiku bernyanyi lagu Moments.

“Shut the door
Turn the light off
I wanna be with you
I wanna feel your love
I wanna lay beside you
I cannot hide this
Even though I try

Heart beats harder
Time escapes me
Trembling hands
Touch skin
It makes this harder
And the tears stream down my face

If we could only have this life
For one more day
If we could only turn back time

You know I’ll be
Your life
Your voice
Your reason to be
My love
My heart
Is breathing for this
Moment
In time
I’ll find the words to say
Before you leave me today

Close the door
Throw the key
Don’t wanna be reminded
Don’t wanna be seen
Don’t wanna be without you
My judgment's clouded
Like tonight's sky

Hands are silent
Voice is numb
Try to scream out my lungs
It makes this harder
And the tears stream down my face

If we could only have this life
For one more day
If we could only turn back time

You know I’ll be
Your life
Your voice
Your reason to be
My love
My heart
Is breathing for this
Moment
In time
I’ll find the words to say
Before you leave me today

Flashing lights in my mind
Going back to the time
Playing games in the street
Kicking balls with my feet

There’s a numb in my toes
Standing close to the edge

There’s a pile of my clothes
At the end of your bed

As I feel myself fall
Make a joke of it all

You know I’ll be
Your life
Your voice
Your reason to be
My love
My heart
Is breathing for this
Moment
In time
I’ll find the words to say
Before you leave me today

You know I’ll be
Your life
Your voice
Your reason to be
My love
My heart
Is breathing for this
Moment
In time
I’ll find the words to say
Before you leave me today”


     Aku pun menyelesaikan lagunya dengan baik. Begitu aku selesai Harry memberikan tepuk taangan padaku.

“so beautiful voice”, pujinya.

“tidak lebih baik dari suara kalian”, sangkalku.

“suara mu memang indah, benar kata Harry”,Liam ikut memuji dan yang lain pun ikut setuju.

“Thank you :)”, jawabku dengan senyuman.


     Tiba-tiba aku teringat Nida dan Meisya. Kalau mereka tau aku berada diantara the boys seperti sekarang pasti mereka akan sangat iri. Aku pun terfikir untuk meminta tanda tangan mereka untuk oleh-oleh sahabatku itu.

“emm… aku ada permintaan”, ucapku ragu-ragu pada mereka.

“yeah, apa itu ?”, Tanya Zayn.

“Boleh aku meminta tanda tangan kalian ?”, pintaku yang ragu sambil menggigit bibir bawahku.

“itu kata-kata yang kutunggu dari tadi”, teriak Niall.

“ditunggu ? why ?”, tanyaku bingung.

“bisaanya para Directioners pasti meminta hal itu begitu bertemu kami, tapi kamu hanya diam dari”, jelas Niall.

“yeh, itu benar. Kamu itu unik. Haha..”, lanjut Louis.

“thanks, so…”

“yes, why not ?!”, potong Harry sambil tersenyum manis memperlihatkan lesung pipitnya.

Aww.. manisnya. >.<
Aku pun mengeluarkan binderku yang berada di tas kecil yang selalu kubawa kemana-mana. Tas ini sangat penting isinya. Dari passport, dompet, sampai casan Hp ku ada di tas ini. Berhubung binderku penting jadi selalu ku bawa juga.
Saat membuka binder dan mencari kertas kosong aku pun melewati kertas berisi gambar-gambarkuku.

“wait !!”, teriak Zayn menghentikan ku membalik kertas.

“WOW’, ucap yang lain bersamaan saat aku berhenti di bagian gambarku.

“ini kamu yang membuat ?”, Tanya Zayn.

“yes, why ? ._.”, tanyaku balik.

“so nice”, pujinya pada gambarku.


     Wajar saja kalau Zayn tertari melihat gambarku, itu karena memang hobi Zayn salah satunya adalah menggambar.

“it’s me ?”, Tanya Niall sambil menunjuk salah satu gambarku.

“yes. :D”

“COOL !! :O”, pujinya excited.

     Zany pun membalik lembaran yang lain untuk melihat gambar-gambarku yang lain, hingga sampai di lembaran terakhir.

“WAIT !!”, teriak Harry tiba-tiba.

     Rupanya Harry tertarik dengan gambar pesta yang ternyata gambar pesta Ulang tahun dia. Bagaimana dia tau ? tentu saja karena ada tulisan ‘Happy Birthday Harry. S’ di gambar tersebut.





“kapan kamu menggambar ini ?”, tanyanya.

“tentu saja padi hari ulang tahun mu, 01 Febuari. Ini ada tanggal pembuatannya”, jelasku sambil menunjuk tulisan tanggal yang berada di pojok kertas.

“it’s cool”, pujinya sambil menatap kearahku.

“sebenarnya saat hari ulang tahunmu aku sudah mengirimnya kepadamu, tapi kamu pasti tidak akan melihatnya. Ya karena pasti mention dariku sudah tertutup oleh yang lain”, jelasku.


Harry masih saja menatapi gambarku.
Terpancar raut senang di wajahnya.

“kamu mau gambar ini ? :)”, tawarku.

“Really ?”

“yeah. if you want, why not ?”

“I want.!! :D”, ucapnya senang.


     Aku pun melepas kertas gambar tersebut dari binderku. Harry tampak senang menerimanya dan melihat hal tersebut membuatku ikut senang.

     Akhirnya aku pun membuka kertas kosong untuk meminta tanda tangan mereka. 5 orang dalam satu kertas dan aku meminta 3 untuk Nida, Meisya dan pastinya untukku sendiri. :D

     Setelah selesai meminta tanda tangan kami pun melanjutkan bernyanyi bersama. Dari lagu Rock me, Kiss You, LWWY, WMYB, One Thing, Forever Young, Heart Attack, Back For You, Na nan a, Gotta Be You dan More Than This.
     Sangat senang bisa bernyanyi bersama mereka. Tapi karena sudah larut dan kelelahan aku pun tertidur disitu dengan sedikit bersendek ke Zayn. Ya aku memang duduk di antara Zayn dan Liam, sedangkan Harry, Louis dan Niall di sofa satu lagi. Harry yang sadar aku tertidur pun memberitahu pada yang lainnya.

“she’s sleeping”

“oh, pantas saja dia diam saja dan bersender padaku”, ucap Zayn.

“pindahkan dia ke dalam Kamar, kasihan bila dia tertidur disini”, ucap Liam.

“yeah, daddy benar”, lanjut Niall.

“Biar aku yang menggendongnya ke kamar”, Harry menawarkan diri.

“ehem, ehem.. !! I think someone fall in love right now”, ledek Louis.

Niall pun tertawa mendengarnya.

“I think so”, Niall ikut-ikutan meledek Harry.

“oh shut up !”, elak Harry malu.

     Yang lain pun ikut menertawakan Harry yang menjadi malu sendiri. Akhirnya Harry pun memindahkanku kedalam kamarnya.


***


     Aku bermimpi sangat indah. Di mimpi itu aku bertemu dengan Harry dan dia membawaku bertemu dengan yang lainnya. Bahkan aku bisa ngobrol, tertawa, bercanda dan bernyanyi bersama mereka. Mimpi yang indah bukan ? :) Tapi…. Tunggu dulu !!!

“OMG, it’s not dream. It’s real !!”, teriakku kecil begitu terbangun.

Aku melihat sekeliling ruangan yang tidak ku kenali.

“Kamar siapa ini dan sejak kapan aku tertidur disini ? seingatku semalam aku…. Entah itu nyata atau tidak tapi bukannya aku ada di sofa di ruang tengah. Kalu begitu siapa yang memindahkan aku ke sini?”, batinku.

     aku kembali melihat sekitarku tapi sekarang aku mencari Hp ku. Setelah aku menemukan Hp ku yang tergeletak rapih di meja kecil samping tempat tidur aku pun mengambilnya.

“oh No, aku bangun siang di tempat orang lain -__-”

     Aku pun langsung bangun dari kasur dan mencoba mencari-cari kamar mandi. Ya setidaknya aku sudah cuci muka bila bertatapan dengan mereka. Tapi ternyata tidak ada kamar mandi di dalam kamar ini. Akhirnya ku putuskan hanya berkaca untuk melihat apa rambutku berantakan dan aku sedikit merapihkan diri ku yang berantakan karena baru bangun tidur.
     Setelah merasa cukup rapih aku pun memutuskan untuk keluar kamar. Tapi sebelum itu aku menarik nafasku dalam-dalam karena jujur saja semua ini masih mengejutkan untukku. Aku pun pergi keluar kamar dengan perlahan sambil mengintip dan mengendap-endap seperti maling, haha.. :p
Tapi tiba-tiba….

“DORRR !!!!!!!!”, seseorang dengan suara yang ku kenal mengagetkanku.

“Eh DOR, DO-DO-DOR.. EMAK, EMAKKK !!!!!”, latahku.

     Aku langsung menutup mulutku dengan cepat begitu sadar kalau tadi aku latah. Dan begitu aku menatap yang lainnya yang berada di ruang tengah itu mereka ternyata sedang menatapku bingung. Hahaha…. XD aku dengan muka polosku hanya nyengir kearah mereka semua yang bingung. Pasti mereka tidak mengerti apa yang aku katakana tadi. Hehe.. :p

“you want kill me huh ?”, ucapku pada Niall yang tadi mengagetkan ku.

“hehehe… sorry. Lagi pula sedang apa kau mengintip dan mengendap-endap seperti tadi ?”

“emm… hanya masih tidak percaya saja kalau ini bukan mimpiku”

“jadi kau masih mengira semua ini mimpi ?”

“setelah terbangun dari tidur semalam ? iya !”, jawabku jelas.


Tiba-tiba Harry lewat di depanku dengan….
OMG, Harry Shirtless !!! >.<
Aku hanya bisa terbengong menatapnya tapi tidak berteriak.

“Good Morning Baby”, sapa Harry di sertai senyum manisnya.

“oh, ah.. Good Morning Harry :) Good Morning Niall, Zayn, Louis and Liam”, sapa ku pada semua.

“kamu tidak berteriak ?”, ledek Louis.

“berteriak ? kenapa ? ._.”, aku menjawab dengan muka polos.


Louis pun menunjuk kearah Harry.
Aku diam sejenak untuk mencerna maksud Louis.

“owww…. ._.”, ucap ku masih dengan muka polos.


     Louis pun hanya menggaruk tengkuk kepalanya yang kurasa tidak gatal. Mungkin dia bingung kenapa aku tidak berteriak melihat Harry yang shirtless. Jawabannya adalah karena kau memang sudah terbisaa melihat yang seperti itu. Kaka cowok ku di rumah juga sering shirtless di rumah, teman-teman cowo di kelasku juga terkadang suka telanjang dada saat ganti baju di kelas. Lagi pula aku sudah bisaa melihat foto-foto Harry dan the boys yang shirtless dan lagi pula aku tau kebisaaan Harry yang seperti itu. Ya asal dia tidak naked di depanku ya, itu beda lagi urusannya -___-

Aku hanya tersenyum kearah Louis dan dia hanya menatapku bingung. Haha…

“Harry, cepat bersiap. Kita akan turun ke bawah, aku Lapar !!”, ucap Niall.

Ok, sekarang aku bisa meyakini kalau sifat Lapar Niall itu memang benar.
Ya memang sih sebenarnya sifat ku juga tidak jauh dari Niall. :p

“ok, ok..”, jawab Harry singkat.

     Aku hanya terdiam menatap mereka yang mulai bangkit dari aktifitas santai mereka untuk bersiap. Lebih tepatnya aku bingung aku harus bagaimana, aku ingin mandi dan bersiap juga tapi aku tidak punya baju ganti. -___-

“ada apa ?”, Tanya Zayn yang sadar kalau aku sedang bingung.

     Semua pun menatap kearahku, termaksud Liam yang sejak tadi sedang asyik bermain leptop. Dan dari keliahatannya Liam sudah rapih.

“oh, I know!!”, ucap Harry

“WAIT !!”, teriaknya kemudian berlari kedalam kamar.

Tidak lama dia kembali dan memberiku sebuah kaos.

“ini, pakailah. Ini baju terkecil yang aku punya, aku berharap tidak kebesaran untukmu”

“Aw, thank you Harry :)”, jawabku senang sambil tersenyum manis.

Aku pun langsung meminam kamar mandi untuk membersihkan diri.

“Bau Harry”, gumaku sambil mencium kaos pemberian Harry tersebut.

Setelah selesai mandi dan bersiap aku pun keluar dari kamar mandi.
Untung baju Harry tidak terlalu kebesaran jadi masih nyaman untuk di kenakan meski tetap saja besar.

“WOW !”, ucap Niall menatapku begitu aku keluar dari kamar mandi.

“why ?”, tanyaku bingung.

“You so Beautiful”, Puji Harry membuatku blushing.

“Black Hair, Black eyes, Brow skin. So perfect !!”, lanjut Niall.

“Hot !!”, zany menambahkan.

Astaga !! mereka membuat pipiku merah sekarang, semerah kepiting rebus. (# >.< #)

“hahaha… dia blusshing”, ledek Louis.

     Siapa yang tidak akan malu kalau terus di puji seperti itu oleh mereka. Lagi pula mereka terlalu berlebigan. Apanya yang cantik ? di indonesia saja banyak yang mengejekku. tidak banyak juga sih tapi paling tidak aku ini bisaa aja, tidak cantik.

“No, I’m Ugly”, ucapku merendahkan diri.

“siapa yang bilang ?”, Tanya Harry.

“My friends”

“mereka salah besar !!”

“tidak, aku memang jelek”

“kau cantik, sangat cantik. Menurutku tidak ada wanita yang jelek di dunia ini”, ucapnya.

Oh iya, aku ingat kata-kata itu.

“ok, thank you Harry. :)”, ucapku yang jadi malu karena mendengar pujian dari Harry tersebut.

     Sebenarnya sih tidak aneh jika mereka memujiku. Ya, orang Indonesia itu memang banyak di sukai orang bule. Banyak orang bule yang menyukai bentuk wajah orang Indonesia yang berbeda dari perempuan di belahan bumi lainnya, kulitnya yang coklat dan terlihat eksotis pun menjadi nilai tambah untuk orang Indonesia. Tapi jika aku yang seperti ini saja sudah di bilang cantik bagaimana dengan wanita Indonesia yang memang seharinya selalu di puji cantik ? ._. lagi pula kenapa mereka sampai terpaku seperti itu ? aku kan hanya memakai kaos Harry yang agak kebesaran. -__-


-to be continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar