Senin, 06 Januari 2014

My Dreams Part 14

#1DLS “My Dreams” Part 14
created by @nabiladumbidam


Happy Reading

-------------------------------------------------



            Pagi pun menjelang, mentari pagi telah menampakkan sinarnya. Aku pun terbangun dari tidurku karena suara gaduh yang dibuat oleh adikku. Aku masih mengantuk tapi entah kenapa aku tidak bisa memejamkan mataku kembali, akhirnya aku pun menyalakan leptop ku dan membuka Twitter ku di sana. Kemudian aku mengambil Hp ku dan mengirim ucapan selamat pagi pada the boys.

To: Harry Styles
Good Morning Babe. Apakah kamu sudah bangun?
Sepertinya belum. Hehehe…  :p
I Love you.  <3

To: Niall Horan
Good Morning Hungry boy.  ;)

To: Louis Tomlinson
Good Morning Brother.  :D

To: Zayn Malik
Good Morning Zayn.  :)

To: Liam Payne
Good Morning Daddy.  :)

Kemudian aku kembali memainkan Twitter ku.

“@AdillaPermata: MnG today. Can’t wait to meet you again boys @Harry_Styles, @Niallofficial, @Zaynmalik, @Louis_Tomlinson, @Real_Liam_Payne.  :D”

aku asyik bermain twitter hingga siang setelah itu aku mandi untuk bersiap pergi ke tempat MnG dilaksanakan menggunakan taksi. Stelah sampai di sana aku pun langsung masuk ke ruang tunggu yangsudah di sediakan dan sambil menunggu aku pun mengobrol dengan Directioners lainnya. Begitu acara di mulai satu per satu di panggil masuk ke dalam ruang MnG dan begitu giliranku aku pun langsung masuk ke ruangan dengan bersemangat. Begitu sampai di ruangan aku langsung bisa melihat the boys siap berdiri di depan beground untuk berfoto. Aku pun segera menghampiri mereka.

 “Hai boys  :D”, sapa ku dengan semangat.
“Hai”, balas yang lainnya.
“Bagaimana tidur kalian semalam? :)”, tanya ku.
“sangat nyenyak”, jawab Niall.

“Jadi—kamu ingin foto seperti apa babe?”, Tanya Harry sambil menarikku ke sebelahnya dan merangkul ku.
“ahhh… aku lupa memikirkan gaya foto seperti apa untuk hari ini.  :-/”
“Bagaimana--- kalau seperti ini!!”, Tiba-tiba Harry mengangkat ku dan menggendong ku ala bride style, membuatku berteriak karena kaget. Aku pun mengalungkan tangan ku di leher Harry karena takut terjatuh.

“OMG babe!! kamu membuat ku kaget. Kau tidak akan membuat ku terjatuh kan? Jujur aku takut ketinggian.  >.<”
“Ahaha… tenang saja babe, aku tidak akan membuat mu terjatuh, kamu aman bersama ku.  :)”

Akhirnya kami semua pun di foto dengan aku yang di gendong ala Bride style oleh harry untuk foto pertama. Setelah jepretan pertama itu aku langsung meminta Harry untuk menurunkan ku.

“Turunkan aku babe.”
“Aku tidak mau. Aku masih mau menggendong mu seperti ini.  ;)”
“OMG!!! Ayo lah, turun kan aku. Aku takut dengan ketinggian.  >.<”, pintaku sambil menggoyang-goyangkan kaki ku agar segera di turunkan oleh Harry.
“Ahaha… baiklah, baiklah akan aku turunkan.”, dan Harry pun akhirnya menurunkan ku dari gendongannya.

Dan akhirnya kami pun melanjutkan foto yang ke dua. Di foto yang ke dua ini aku berpose hanya tersenyum lebar dengan Harry memelukku dari belakang dan mencium pipi kiri ku sedangkan Louis yang berada di sebelah kanan ku mencium pipi kanan ku, Zayn mengelus rambut ku seangkan Niall di gendong oleh Liam di punggung. Setelah foto terakhir itu Louis malah menggendongku di punggungnya dan membawaku kedalam ruangan mereka untuk menunggu mereka hingga acara selesai. Begitu acar selesai aku pun mengobrol dan bercanda-canda dengan mereka dan saat mulai malam mereka mengantar ku samapi ke depan rumah lagi. Sungguh hari yang menyenangkan. Apa lagi besok saat berjalan-jalan dengan mereka, pasti akan jauh lebih menyenangkan lagi.  :D


***

            Hari yang ku tunggu-tunggu pun tiba. Hari ini aku akan membawa the boys bermain di Dufan dan rencananya aku akan membawa Nida ikut pada hari ini. Sudah lama aku tidak bertemu dan menghubungi Nida jadi ku harap dia bisa ikut hari ini. Aku bangun sangat pagi karena aku harus menghubungi Nida terlebih dagulu.

To: Nida
Hai Nidaa…
Apa kabar?  :)
Kangen deh sama lo, udah lama banget kita gak ketemu dan main sama-sama lagi.


Setelah mengirim sms pada Nida aku pun pergi mandi sambil menunggu Nida membalas sms tersebut. Untuk pakaian hari ini aku memakai Skinny Jeans berwarna hitam di padukan dengan sleeves blus pendek tangan buntung berwarna pastel, rambut curly ku dibiarkan tergerai, tidak lupa aku membawa tas slempang kecil berwarna coklat untuk menyimpan dompet serta Hp ku dan kacamata hitam. Untuk alas kaki aku memakai flat shoes berwarna senada dengan pakaian ku. Setelah selesai berpakaian aku kembali mengecek Hp ku dan ternyata aku telah mendapatkan balasan dari Nida.

From: Nida
Oh hai Dill.
Baik, lo sendiri gimana?  :D
Iya gw juga kangen sama lo. Ada apa lo tumben sms gw pagi-pagi? ._.

To: Nida
Gw baik.  :)
Emm… gw punya kabar baik nih tapi sebelumnya gw maunanya dulu lo sibuk gak seharian ini? Gw mau ajak jalan bisa gak?

From: Nida
Emmm… kayanya g deh, emang mau ngajak jalan ke mana?

To: Nida
Ehehe… ngajak jalan ke Dufan sama the boys, kebetulan mereka 2 hari ini bebas dan nyuruh gw jadi guide tour mereka. nah gw kefikiran buat ngajak lo, lo mau gak?

From: Nida
OMG Dillaaaa !!!!!!
Tentu aja gw mau, siapa coba yang bakal nolak bisa jalan sama mereka.  >.<
Tapi lo gila juga ya ngajak mereka ke tempat rame kaya Dufan dan--- gimana ceritanya lo bisa deket lagi sama mereka? wah kayaknya banyak yang mesti lo ceritain nih ke gw.

To: Nida
Ya elah, sekarang kan hari biasa. Orang-orang sekolah dan ke kantor jadi pasti Dufan gak rame. Lagian mereka tetep bawa Paul ikut kok.
Udah mending lo siap sekarang nanti gw ke rumah lo trus kita ke hotel the boys naik taksi, nah nanti deh di taksi baru gw ceritain semuanya. Gih dah mandi sono !!!

From: Nida
Oksip Dilla.  ;)
Gw mandi dulu ya, nanti klw udah selesai gw sms lagi.
Ah sumpah gak sabar bakal ketemu mereka.  >.<

Dan kemudian aku pun menyiapkan barang-barang yang mau ku bawa sambil menunggu Nida mandi. Aku tidak lupa membawa kamera DSLR, Blackberry, dan Iphone ku. setelah semua siap dan Nida juga sudah mengirim sms pada ku, aku pun segera berangkat ke rumah Nida. Sesampai di depan rumahnya aku pun langsung memanggilnya dan tidak lama Nida keluar dari dalam rumah.

“Hai Dill. Wow, gila lo beda banget sekarang. Mana rambut lo di cet coklat dan di keritingin lagi. Emang beda ya kalau udah jadi anak kuliahan”, ucap Nida.
“Haha.. bisa aja lo. Udah siap kan? Gw tadi udah kirim pesan ke the boys dan katanya mereka udah nunggu kita. Ayo, gw izin dulu ke orang tua lo”
“ya udah ayo masuk dulu.”

Aku pun masuk ke dalam rumah Nida dan meminta izin pada orang tua Nida dan kemudian langsung pergi ke hotel the boys menggunakan taksi. Dan setelah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan karena beberapa kali terkena macet kami berdua pun sampai di depan Hotel tempat the boys menginap. Sebenarnya aku cukup menikmati perjalanan tadi karena selama perjalanan tadi aku sibuk bercerita tentang semua yang telah terjadi beberaha hari lalu pada Nida, dan untungnya saat sampai ceritaku telah usai. kemudian tanpa berlama-lama lagi kami pun langsung masuk kedalam hotel itu dan naik ke lantai 12 tempat kamar the boys berada dan begitu sampai di depan pintu kamar mereka aku pun langsung memencet bel kamar mereka. cukup lama hingga pintu kamar itu terbuka dan selama menunggu itu Nida terus meremas bajuku saking tegangnya. Ini memang kali pertamanya bisa bertemu langsung dengan the boys setelah lama sekali mengidolakan mereka.

“Dill, gw tegang banget nih. Aaaa.. gila!! Gw bakal ketemu langsung sama the boys. Mimpi apa coba gw semalem. >.<”
“Ahahaha… santai aja. Nanti juga lo bakal terbiasa, yang penting pas di depan mereka lo harus jadi diri lo sendiri. Pasti mereka bakal seneng deket sama lo.  :)”

Tiba-tiba pintu yang berada tepat di hadapan kami pun terbuka dan munculah Harry dengan senyumannya menyambut kami. Aku pun langsung memeluknya dan dia juga membalas pelukan ku.

“Good Morning babe.  :)”, sapa Harry.
“Good morning. :)  oh yah, ini Nida teman ku, kau masih ingat?”
“Emm…. Ah, yeah aku ingat. Yang dulu kau ajak ber video call itu kan? Dan seingat ku dulu dia bersama adiknya”
“yap, benar sekali. Tapi hari ini adiknya tidak bisa ku ajak karena harus bersekolah, jadi hanya dia yang ku bawa.”
“hemm.. tidak apa. Ayo masuk ke dalam, yang lain sudah menunggu di dalam.”, aku pun masuk kedalam sambil menarik tangan Nida yang hanya terdiam kaku sejak tadi begitu Harry muncul.

“Hi Boys!!! Good Morning.  :D”, teriakku begitu masuk di dalam.
“Hi Dilla”, jawab yang lainnya.
“kalian masih mengingat teman ku?”
“Ah, yeah, tentu saja aku ingat. Dia yang waktu itu sangat histeris saat kau ajak bervideo call dengan kami kan?  :D” saut Niall membuat yang lain tertawa karena mengingat kekonyolan Nida dan Meisya saat itu.
“Ahahaha… benar.”

Aku pun menarik Nida untuk mengikuti ku mendekat dengan the boys dan duduk di sebelah mereka yang sedang berkumpul di depan Tv. Aku sengaja menyuruh duduk Nida tepat di sebelah Liam karena Nida paling memfavoriti Liam diantara semua the boys sedangkan aku duduk di sebelah Harry dengan tangannya merangkul ku.

“Jadi apa kalian sudah sarapan? Karena hari ini kalian butuh tenaga yang banyak untuk bersenang-senang.”
“kami sudah sarapan babe, bagaimana dengan kamu sendiri? Dan--- bagai mana dengan mu baby?”, tanay Harry pada ku dan Nida.
“Ah, hah, oh yes, aku sudah makan sebelum berangkat tadi”,  jawab Nida gugup.
“Aahaha.. Santai saja baby, kamu tidak perlu setegang itu di depan kami.  :)”, ucap Liam kepada Nida.
“yeah, Daddy benar. Kau tidak sedang berada di sebuah wawancara Nida”, ledekku dan kemudian Nida terlihat sedang menarik nafas dan membuangnya kembali selama beberapa kali hingga akhirnya dia mulai angkat suara.

“I just can’t believe all. I mean---This all my dreams and now all become real. This is amazing!!!”
“I know you feel. I also never felt it before.  :)”
“Oh God!!!  I Love You so much boys”, ucap Nida terlihat sangat bahagia.
“We Love you too”, jawab Liam sembari memeluk Nida kedalam dekapannya. Aku hanya bisa tersenyum melihat sahabat lama ku begitu bahagia.

“jadi--- kalian sudah siap untuk hari ini?”, ucapku memecah keheningan yang terjadi sesaat.
“yeah, memangnya kamu ingin membawa kami ke mana?”, Tanya Niall.
“tidak jauh dari sini, aku akan membawa kalian ke taman bermain. Pasti akan sangat menyenangkan.  :)”
“Taman bermain?! Wow, ide yang bagus. Jadi ayo kita segera pergi ke sana!!”, saut Louis bersemangat.

Dan akhirnya the boys bersiap dengan membawa beberapa barang yang sekiranya mereka butuhkan dan kami pun segera berangkat menuju Dufan dengan membawa serta beberapa Bodyguard untuk ke amanan mereka. mereka memang sudah memakai kacamata dan jaket hoodies tapi tetap saja mereka terlihat sangat mencolok diantara para orang-orang asia di sini. Selama di perjalanan Nida mencoba mengakrabkan diri dengan yang lainnya dan sekarang dia terlihat lebih rilek dari sebelumnya dan terlihat sudah mulai bisa tertawa dan bercanda bersama yang lain. dan setelah perjalanan yang tidak begitu jauh kami pun telah sampai di depan Pintu masuk Dufan yang terlihat tidak begitu ramai. Kami pun segera turun dan membeli karcis untuk masuk ke dalam setelah memakai kaca mata hitam milik masing-masing. Dan setelah kami berhasil mendapatkan karcis itu kami pun masuk kedalam.

Dufan hari ini tidak ramai dan juga tidak sepi, masih banyak juga orang yang datang bermain kemari meski sekarang bukan lah hari libur. Yah kebanyakan dari mereka adalah remaja atau para mahasiswa yang pergi dengan pasangannya masing-masing. Berbeda dengan kami yang datang beramai-rama meski aku juga turut membawa pasangan ku. yah, paling tidak biar pun kami berama-ramai orang-orang juga akan iri melihatnya.


“Jadi, mau bermain apa kita sekarang?”, tanyaku begitu sampai di depan kemidi putar, permainan pertama yang dapat di temui.
“memang ada permaian apa saja di sini?”, Tanya Niall.
“Emm… terlalu banyak jika harus ku sebutkan dan ku jelaskan semuanya. Tapi yang menurutku paling asyik adalah Kora-kora, Hysteria, Tornado, Kicir-kicir, Arum jeram, Niagara-gara, Halilintar, bianglala, dan aku paling ingin masuk ke Istana boneka”, ucapku menyebutkan beberapa nama wahana permainan dan membuat mereka agak bingung dengan nama-namanya yang agak aneh untuk mereka.

“Mereka tidak akan mengerti dengan nama mainan-mainan itu Dilla.  -___-”, ucap Nida.
“Ahaha… iya juga ya. :p  ya sudah, kita lihat peta saja dimana wahana yang paling dekat dan itu lah yang akan kita naiki”, usulku dan mereka hanya mengangguk saja karena tidak mengerti dengan permaian-permainan di sini.


Dan pada akhirnya kami berjalan menuju wahana permainan kora-kora dan Bianglala yang paling dekat dengan pintu masuk. Dan saat melihat kedua wahana itu the boys lebih memilih untuk naik ke wahana kora-kora terlebih dahulu dan akhirnya kami pun mengantri untuk masuk ke wahana tersebut menggunakan pintu VIP. selama berada di sana lumayan banyak orang yang memperhatikan kami dan hal itu membuat ku agak cemas. Ya tapi selama ada bodyguard di dekat kami aku bisa sedikit merasa tenang.
Sekarang tiba waktu kami untuk naik ke atas wahana kora-kora, tapi saat berada di depan pintu masuk wahana aku terdiam kaku membuat yang lain bingung.

“Whats wrong babe?”,, Tanya Harry.
“Emm… aku fikir sepertinya aku tidak usah naik wahana ini. Bagaimana kalau kalian naik saja tanpa aku. Aku akan menunggu di bangku di sana”, ujarku sambil menunjuk kea rah bangku yang berada tidak jauh dari wahana.
“but why?”, Tanya Harry lagi.
“yeah, why? Tidak akan seru jika kamu tidak ikut juga. Atau jangan-jangan kamu taku?”, saut Niall yang kemudian malah meledekku.
“Aku tidak taku!!!”
“Lantas kenapa?” sambung niall lagi.
“A---Aku suka mual jika naik wahana ini. Aku memang baru sekali menaiki wahana ini dan mual waktu itu, makanya sekarang aku takut untuk naik wahana ini lagi”
“Itu kan dulu smiley, siapa tau kali ini tidak. Ayolah, coba saja.”, paksa Zayn dan pada akhirnya aku terpaksa menurut pada mereka.

Kami pun memilih duduk di paling ujung memenuhi semua bangku. Aku duduk di bangku ke dua antara Harry yang duduk di paling ujung dan Niall dan di sebelahnya lagi adalah Louis. Sedangkan Nida duduk di depan kami diantara Liam dan Zayn. Kami sudah bersiap dengan Pengaman yang mengapit kami saat petugas mengatakan akan memulai permainan dan beberapa menit kemudian permainan pun berjalan. Awalnya aku dan yang lain berteriak kegirangan karena perahu yang berayun makin lama makin kencang tapi begitu perahu memelan dan akan berhenti aku mulai merasakan mual dan pusing. Dan tidak lama setelah itu perahu pun berhenti dan kami di perbolehkan turun dari wahana tersebut. aku yang merasa mual dan pusing hanya bisa berjalan perlahan sambil mencengkram erat lengan Harry. Dan begitu yang lain sadar jika kau merasa tidak enak badan mereka pun menjadi menyesal memaksaku menaiki wahana tadi.

“aku minta maaf karena sudah memaksa mu naik wahana tadi dan membuatmu mual sekarang”, sesal Niall dan Zayn.
“it’s ok, Ini bukan salah kalian. Seharusnya jika tidak kuat aku tidak perlu mendengarkan kalian, tapi aku saja yang sok”, ucapku sambil memegangi perut dan kepala.
“lebih baik kita duduk dulu”, usul Liam dan kami pun duduk di bangku yang berada tidak jauh dari wahana tadi.
“Apa kau mau minum sister?”, Tanya Louis.
“yeah, aku mau”

lalu Louis pun mengajak Nida untuk menemaninya membeli air mineral untukku sedangkan aku hanya bisa terduduk lemas sambil menyenderkan kepalaku kepundak Harry. Tidak lama Nida dan Louis datang membawa air mineral dan memberikannya kepadaku untuk di minum. Kami beristirahat sebentar untuk menghilangkan mualku dan setelah aku merasa lebih baik kami pun melanjutkan menuju wahana selanjutnya.


“Ahh.. yang paling dekat adalah Hysteria, ayo kita ke sana”, ajakku sambil menarik lengan Harry dan Louis.
“Calm babe, apa kamu kamu sudah sehat?”
“Emm… masih sedikit pusing tapi tidak apa-apa, aku sudah biasa. Ayo kita main lagi.”
“ok, ok. Kamu terlalu bersemangat, haha…”, ucap Louis yang hanya pasrah mengikutiku.


Akhirnya kami pun sampai di depan wahana Hysteria dan mengantri lewat pintu VIP.

“Apa kamu yakin ingin naik ini babe?”, Tanya Harry cemas.
“iya. Aku sudah tidak apa-apa. lagi pula wahana ini hanya akan membuat jantungku seperti lepas dari badan ku, tidak akan membuat ku mual dan pusing.  :)”
“Ayo kita Naik”, ajak Zayn bersemangat dan akhirmya kami pun naik ke wahana itu.


Selama wahana berjalan kami tidak henti-hentinya berteriak. apa lagi saat wahana itu turun dengan kecepatan tinggi dari atas, saat itu rasanya nyawaku tertinggal di atas. Seru tapi menegangkan. Setelah selesai dari wahana itu kami pun melanjutkan pergi ke wahana lainnya ya itu Kicir-kicir yang berada tidak jauh dari wahana Hysteria. Tanpa mengantri kami sudah dapat langsung masuk ke dalam permainan itu melalui pintu VIP.

“Ah Dill, lo yakin mau main ini?”, Tanya Nida tiba-tiba.
“yes, why?”
“Emmm… tapi kalau kalian ingin menaiki wahana ini berarti kalian harus melepas kacamata hitam kalian karena kalau tidak kacamata itu akan terpental saat wahana ini berputar”
“Astaga, aku lupa dengan hal itu. :-/   jadi bagaimana? Apa kalian masih mau menaiki wahana ini?”, Tanya ku pada the boys.

“tidak apa. Itu sudah jadi resiko jika ingin berjalan-jalan keluar hotel kan. Yah paling tidak, tidak begitu banyak remaja di sini.”, jawab Liam.
“Yeah, Liam benar. Ayo kita naik”, lanjut Zayn dan pada akhirnya kami naik ke wahana itu.

Dan bisa ku tebak bagai mana kelanjutanyya. Beberapa orang yang menaiki wahana ini berteriak saat mengenali the boys yang sudah tidak memakai kaca mata hitam mereka. dan pada ahirnya the boys harus meladeni mereka terlebih dahulu baru kami bisa naik ke wahana tersebut. dan saat kami keluar dari wahana permainan itu pun masih ada beberapa gadis yang menghampiri the boys untuk meminta Tanda tangan dan berfoto dengan mereka. tapi setelah itu the boys meminta pada gadis-gadis itu untuk tidak memberitahukan pada yang lain. setelah selesai dengan parang penggemar mereka kami pun melanjutkan ke wahana-wahana lainnya seperti Halilintar dan Tornado, dan setelah itu kami beristirahat sejenak untuk makan siang di sebuh resotoran cepat saji.


“ah, tadi itu menyenangkan”, ucap Louis.
“yeah dan setelah ini aku akan mengajak kalian berbasah-basahan di wahana Arum jeram dan Niagara. :D”
“aku tidak sabar naik wahana itu. :D”, saut Nida.


Akhirnya kami pun makan sambil membicarakan rencana-rencana selanjutnya. Di sana pun kami memutuskan untuk naik ke wahana istana boneka dan bianglala terakhir. Selasai makan kami pun melanjutkan menuju wahana Arum jeram yang paling dekat dengan tempat kami. Seperti biasa kami masuk melewati pintu VIP dan kami langsung naik ke perahu. Perahu pun berjalan dan menelusuri setiap trek yang ada dan begitu sampai di ujung baju kami telah basah kuyub. Sebenarnya aku tidak begitu bermasalah jika harus basah-basahan hingga pulang meski tidak membawa baju ganti tapi yang menjadi masalah ku sekarang adalah baju yang ku kenakan tipis sehingga saat bajuku basah bentuk badanku pun tercetak jelas di sana.

“OMG!!! Bajuku menerawang karena basah. Bagaimana ini? Aku tidak membawa pakaian ganti. :(”
“Ah iya. Kamu memkai baju terlalu tipis Dill.”, saut Nida dan tiba-tiba Harry melepaskan kemeja yang di pakai dan memasangkannya di pundakku.
“pakai saja itu untuk menutupinya.  :)”, ucapnya.
“Ah, thanks babe.  :)”

“Nah, kalau begitu ayo kita lanjut lagi.  :D”, teriak Niall tidak sabaran.
“Ok, ok. Ayo sekaramg kita ke Niagara.  :)”

Kami pun pergi menuju wahana Niagara dan naik ke wahana itu. Untuk naik wahana itu kami menggunakan 2 perahu. Perahu pertama berisi Aku, Harry, Louis dan Zayn dan perahu yang ke dua berisi Nida, Liam dan Niall. begitu selesai menaiki wahana tersebut kami pun sempat masuk ke Rumah miring dan rumah kaca terlebih dahulu dan setelah itu kami mendatangi tempat teater yang berada di dekat wahana Hysteria untuk menonton sebuah pertunjukan. begitu pertunjukan itu selesai hari sudah mulai gelap dan akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke rumah boneka. Kami menaiki satu perahu dan perahu itu pun berjalan menyisiri trek yang berisi berbagai boneka berpakaian dari berbagai mancanegara. Selama berada di dalam aku yang duduk bersebelahan dengan Harry pun memeluk lengannya sambil menyenderkan kepalaku di bahunya. Suasana yang gelap dan lagu-lagu yang mengalun lembut membuat suasana romantis semakin terasa. Meski yang lainya sibuk ribut saat melihat boneka-boneka tersebut tidak mengganggu kami berdua sama sekali. Justru aku malah tertawa melihat mereka yang ribut menebak Negara-negara dari msing-masing boneka tersebut. hingga akhirnya perahu pun sampai di ujung lorong istana boneka dan tidak lama berhenti. Kami pun segera turun dari perahu dan berjalan menuju wahana terakhir di dekat pintu masuk yaitu bianglala.
Ketika berada di depan bianglala kami memutuskan untuk membagi kelompok untuk naik ke masing-masing kotak bianglala. Harry meminta agar kami naik hanya berdua dan pada akhirnya di putuskan Niall dengan Zayn sedangkan Nida dengan Louis dan Liam untuk 2 kelompok lainnya. Kami pun kemudian segera naik ke wahana bianglala. Harry duduk tepat di sebelah ku dan aku kembali duduk sambil menyenderkan kepalaku ke bahu Harry.


“Hari yang menyenangkan”, ucapku memecah keheningan yang terjadi di antara kami berdua.
“Yeah.”, jawab Harry singkat.
“Emm…. Aku--- masih bingung kenapa kamu bisa menyukai ku. aku tidak lebih cantik dari Taylor dan menurutku masih banyak gadis-gadis di luar sana yang lebih cantik dariku mengharapkan bisa bersama mu.”
“terkadang Cinta tidak butuh alasan untuk bisa terjadi. Rasa itu akan muncul begitu saja tidak memandang siapa dan bagaimana. Dan itu yang terjadi padaku, aku tidak pernah menyangka akan bertemu dan jatuh cinta padamu. Dan meski kamu merasa kamu tidak cantik, untukku kamu sangat cantik. :)”, jawab Harry sambil mengelus rambutku.
“aku tidak menyangka kamu bisa berkata-kata seperti itu. Kamu sepeti bukan seorang Harry Styles Karen Harry Styles yang aku kenal adalah lelaki penggoda.”, ledekku dan membuat Harry terkikik mendengar perkataanku.
“Bagaimana bisa aku menggoda gadis lain jika di sebelah ku sudah ada seorang angel.”, perkataan Harry seketika membuat pipiku memerah karena tersipu dan Harrry hanya tersenyum melihatku.

“Ah, Harry lihat itu, kita usdah sampai di puncak!!  :D”, teriakku girang dan melepas pelukan Harry dan mendekat kearah kaca.

Pemandangan Dufan terlihat jelas dari atas sini. Lampu dari wahana-wahana permainan di sini terlihat sangat cantik dari atas. Tiba-tiba Harry memelukku yang sedang asyik melihat pemandangan. Dia menarikku kembali duduk di sabelahnya sambil tetap memelukku.

“I Love You Dilla”, bisknya lembut tepat di samping telingaku dan kemudian melepas pelukannya dan menaruh tanganya tepat di pipiku.
“I  know”, jawab ku samnbil tersenyum kearahnya yang sekarang tepat menatapku.

Muka kami hanya berjarak beberapa jengkal hingga ahirnya Harry mulai merapatkan jarak di antara kami. Closer, closer dan ‘Cup’, kini bibirnya tepat berada di atas bibirku, menciumnya dengan lembut. Selama beberapa menit hal itu terjadi hingga kahirnya Harry melepas ciuman itu dan kembali tersenyum pada ku.

“Ughh, kau melakukannya lagi.  #>.<#”
“Ahaha… kau harus mukai terbiasa dengan hal itu selama bersama ku babe.  ;)”, ucap Harry sambil mencubit kedua pipiku.


Tidak terasa kami pun sampai di bawah. Begitu bianglala berhenti kami pun turun satu persatu. Setelah semua telah turun kami pun memutuskan untuk mencari makanan di luar area Dufan baru setelah itu mengantar ku dan Nida pulang ke rumah. Aku lebih memilih untuk mengajak mereka makan ke KFC karena salah satu di antara mereka menyukain KFC dari paa Mcdonald, jadi aku pun mengajak mereka untuk makan ke KFC yang tidak jauh dari Ancol.
Setelah makan the boys pun mengantar kami puang. Yang pertama mereka antar ke rumah adalah Nida, arena rumahnya yang berada lebih dekat dari pada rumah ku. Rumah ku dengan Nida memang berada di dalam satu komplek, tapi rumah Nida berada di depan komplek sedangkan rumah ku masih harus masuk ke alam lagi. Begitu sampai di rumah Nida aku meminta the boys untuk menunggu sebentar karena aku mau mempertemukan mereka dengan Meisya adik Nida yang tidak bisa ikut hari ini. Sebenarnya Meisya tidak tau kalau Nida aku ajak pergi dengan the boys hari ini, dan berarti ini adalah kejutan untuknya. Aku masuk ke dalam rumah Nida dan memanggil Meisya untuk ikut engan ku keluar rumah. Awalnya Meisya ogah-ogahan tapi begitu aku bilang kalau nanti dia akan menyesal setengah mati hingga menangis-nangis dia pun jadi penasaran dan mau ikut dengan ku. Dan begitu aku sampai diluar bersama Meisya aku pun langsung menuju mobil the boys dan membuka pintunya. Ekspresi pertama yang kulihat di muka Meisya adalah Syok dan ekspresi tidak percaya hingga akhirnya dia berteriak sambil mengucek matanya beberapa kali. Karena merasa terganggu dengan teriakan Meisya aku pun menutup mulutnya engan tangan ku.

“Jangan teriak Mei, udah malem.  -____-”, ucapku.
“Tapi, tapi!!! OMG kaka!!!!!!  >_<”, teriaknya lagi saat aku membuka dekapan mulutnya dan aku pun menutup mulutnya kembali.
“di bilang jangan teriak!!! masih teriak juga. :-/  aku suruh mereka pulang nih.  -_-”, ancamku membuat Meisya langsung terdiam. Aku pun kembai melepas dekapan mulutnya.

“Ka sumpah, ini beneran the boys.  :O  jadi ka Dilla sma kaka tadi tuh pergi sama the boys. Aaaa.. curang banget aku gak di ajak.  :(”
“iya dong, seru loh.  :p  kamu kan sekolah dek jadinya gak di ajak. coba kamu gak sekolah, pasti Dilla ajak.  :p”, ledek Nida ke Meisya.
“Aaaa... curang banget sumpah.  :(”
“Ya udah sih, paling gak sekarang aku udah ketemuin kan sama mereka. Mending sekarang lo jangan teriak-teriak, nanti merekanya ilfeel. -_-”
“ah iya, iya. Aku lupa ka. Aaaa... aku mau peluk mereka.  >.<”
“samperin aja.  :)”

Dan akhirnya Meisya pun menghampiri the boys yang masih berada di dalam mobil. Meisya langsung menyapa mereka semua dan memeluk mereka satu persatu. Tidak lupa Meisya meminta berfoto dengan mereka menggunakan DSLR ku dan kemudian mereka sedikit berbincang-bincang hingga akhirnya aku berkata bahwa aku harus segera pulang. Meisya sedikit sedih tapi apa boleh buat, paling tiak sudah bertemu the boys sudah sangat bahagia. Akhirnya the boys pun mengantarku pulang ke rumah ku dan kembali ke Hotel mereka. Masih ada besok untuk berjalan-jalan bersama mereka lagi.  :)


***

            Pagi ini masih sama seperti kemarin, aku bangun pagi untuk bersiap. Hari ini aku berencana membawa mereka ke Bandung, mendatangi beberapa tempat wisata dan mengaak mereka berbelanja di FO-FO yang ada di bandung. Nida pun kembali ikut hari ini dan Meisya kembali tidak bisa ikut karena harus bersekolah. Seperti biasa aku mengirim ucapan selamat pagi pada The boys.

To: Harry Styles
Good morning Babe.  :*
Ready for today?  :)

To: Niall Horan, Zayn Malik, Louis Tomlinson, Liam Payne
Good Morning boy.  :D
Ready for today?  ;)

Dan kemudian aku mengirim sms pada Nida.

To: Nida
Nid, udah bangun belum? Siap ya kalau udah, soalnya kita mau ke bandung jadinya harus berangkat pagi. Kalau macet sih insyaallah enggak. Kan hari kerja.


Setelah selesai mengirim pesan kemereka aku pun bersiap-siap. Style ku hari ini adalah Collar dress warna peach selutut di padukan dengan Blazer warna putih, dan seperti biasa rambut curly ku di biarkan tergerai bebas. Aku pun tidak lupa membawa tas selempang kecil berwarna putih serta kaca mata hitam ku. Untuk alas kaki aku memakai sepatu boots berwarna putih. Begitu siap aku pun mengirim sms kepada Nida memberitahu bahwa aku akan segera datang ke rumahnya. Dan begitu mendapat balasan dari Nida aku pun segera berangkat ke rumahnya dan setelah itu kami bersama-sama pergi ke Hotel tempat the boys menginap menggunakan taksi.
Satelah ampai kami pun langsung menuju kamar the boys yang berada di lantai 12. Saat kami masuk ke kamar mereka, mereka sudah siap untuk berangkat jadi tanpa berlama-lama lagi kami pun segera naik ke mobil dan pergi menuju Bandung.
Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam lewat kami pun telah tiba di Bandung. Tujuan pertama yang kami datangi adalah Tangkuban Perahu. Memang tidak banyak yang bisa kami lakukan di sana selain melihat pemandangan kawah, tapi justru itu yang menjadi tujuan ku mengajak merea ke sini. Aku ingin menunjukan mereka keindahan alam Indonesia yang beraneka ragam. Aku mengajak the boys menuju bagian teratas tangkuban perahu tersebut. Perjalanannya memang melelahkan karena jalan yang tidak rata dan cuaca yang dingin, tapi aku sangat menikmatinya. The boys pun merasa senang bisa datang ke sini dan melihat pemandangan yang ada di sini.
Begitu puas menikmati pemandangan di Tangkuban perahu aku pun mengajak the boys ke kebun strobery yang juga tidak begitu jauh dari tempat susu peras. Kami pun menghabiskan waktu memetik strobery sendiri dan kemudian membeli susu murni langsung dari sapi peras. Tidak terasa hari sudah mulai sore dan akhirnya aku pun memutuskan untuk segera menuju Cihampelas tempat factory outlet berjejer rapih. Kami pun menghabiskan sore dengan berbelanja ke Factory outlet yang ada di sana. Banyak kejadian lucu dan unik yang terjadi di sana, entah dari Niall dan Louis yang teresat dan tidak bisa di hubungin, Niall yang sempat tertinggal karena sibuk mengurusi makanan, Harry yg di tampar oleh seorang wanita karena ulah Louis yang mecolek-coleh wanita itu dan wanita itu mengira Harry lah yang melakukannya, hingga kami yang di kejar-kejar oleh para gadis karena ketahuan. Semua kejadian itu sukse membuat kami tertawa saat bercerita di perjalanan pulang. Sungguh hari yang menyenangkan dan tidak akan terlupakan. Tapi semua itu akan segera berakhir karena besok pagi the boys sudah harus pergi meneruskan tour mereka. Tapi aku percaya kalau aku pasti bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama dengan mereka lagi. Aku percaya itu karena degan tetap percaya semua akan menjadi nyata. Ingat, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita bermimpi dan tetap percaya mimpi itu suatu hari nanti akan menjadi nyata.  :)



-To Be Continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar