#1DLS “My Dreams”
Part 14
created
by @nabiladumbidam
Happy Reading
-------------------------------------------------
Pagi pun
menjelang, mentari pagi telah menampakkan sinarnya. Aku pun terbangun dari
tidurku karena suara gaduh yang dibuat oleh adikku. Aku masih mengantuk tapi
entah kenapa aku tidak bisa memejamkan mataku kembali, akhirnya aku pun
menyalakan leptop ku dan membuka Twitter ku di sana. Kemudian aku mengambil Hp
ku dan mengirim ucapan selamat pagi pada the boys.
To: Harry Styles
Good Morning Babe.
Apakah kamu sudah bangun?
Sepertinya belum.
Hehehe… :p
I Love you. <3
To: Niall Horan
Good Morning Hungry
boy. ;)
To: Louis Tomlinson
Good Morning
Brother. :D
To: Zayn Malik
Good Morning Zayn. :)
To: Liam Payne
Good Morning Daddy. :)
Kemudian aku kembali memainkan Twitter ku.
“@AdillaPermata: MnG
today. Can’t wait to meet you again boys @Harry_Styles, @Niallofficial,
@Zaynmalik, @Louis_Tomlinson, @Real_Liam_Payne.
:D”
aku asyik bermain twitter hingga siang setelah itu aku mandi untuk
bersiap pergi ke tempat MnG dilaksanakan menggunakan taksi. Stelah sampai di
sana aku pun langsung masuk ke ruang tunggu yangsudah di sediakan dan sambil
menunggu aku pun mengobrol dengan Directioners lainnya. Begitu acara di mulai
satu per satu di panggil masuk ke dalam ruang MnG dan begitu giliranku aku pun
langsung masuk ke ruangan dengan bersemangat. Begitu sampai di ruangan aku
langsung bisa melihat the boys siap berdiri di depan beground untuk berfoto.
Aku pun segera menghampiri mereka.
“Hai boys :D”, sapa ku dengan semangat.
“Hai”, balas yang lainnya.
“Bagaimana tidur kalian semalam? :)”, tanya ku.
“sangat nyenyak”, jawab Niall.
“Jadi—kamu ingin foto seperti apa babe?”, Tanya Harry sambil
menarikku ke sebelahnya dan merangkul ku.
“ahhh… aku lupa memikirkan gaya foto seperti apa untuk hari
ini. :-/”
“Bagaimana--- kalau seperti ini!!”, Tiba-tiba Harry mengangkat ku
dan menggendong ku ala bride style, membuatku berteriak karena kaget. Aku pun
mengalungkan tangan ku di leher Harry karena takut terjatuh.
“OMG babe!! kamu membuat ku kaget. Kau tidak akan membuat ku terjatuh
kan? Jujur aku takut ketinggian.
>.<”
“Ahaha… tenang saja babe, aku tidak akan membuat mu terjatuh, kamu
aman bersama ku. :)”
Akhirnya kami semua pun di foto dengan aku yang di gendong ala
Bride style oleh harry untuk foto pertama. Setelah jepretan pertama itu aku
langsung meminta Harry untuk menurunkan ku.
“Turunkan aku babe.”
“Aku tidak mau. Aku masih mau menggendong mu seperti ini. ;)”
“OMG!!! Ayo lah, turun kan aku. Aku takut dengan ketinggian. >.<”, pintaku sambil
menggoyang-goyangkan kaki ku agar segera di turunkan oleh Harry.
“Ahaha… baiklah, baiklah akan aku turunkan.”, dan Harry pun
akhirnya menurunkan ku dari gendongannya.
Dan akhirnya kami pun melanjutkan foto yang ke dua. Di foto yang
ke dua ini aku berpose hanya tersenyum lebar dengan Harry memelukku dari
belakang dan mencium pipi kiri ku sedangkan Louis yang berada di sebelah kanan
ku mencium pipi kanan ku, Zayn mengelus rambut ku seangkan Niall di gendong
oleh Liam di punggung. Setelah foto terakhir itu Louis malah menggendongku di
punggungnya dan membawaku kedalam ruangan mereka untuk menunggu mereka hingga
acara selesai. Begitu acar selesai aku pun mengobrol dan bercanda-canda dengan
mereka dan saat mulai malam mereka mengantar ku samapi ke depan rumah lagi.
Sungguh hari yang menyenangkan. Apa lagi besok saat berjalan-jalan dengan
mereka, pasti akan jauh lebih menyenangkan lagi. :D
***
Hari
yang ku tunggu-tunggu pun tiba. Hari ini aku akan membawa the boys bermain di
Dufan dan rencananya aku akan membawa Nida ikut pada hari ini. Sudah lama aku
tidak bertemu dan menghubungi Nida jadi ku harap dia bisa ikut hari ini. Aku
bangun sangat pagi karena aku harus menghubungi Nida terlebih dagulu.
To: Nida
Hai Nidaa…
Apa kabar? :)
Kangen deh sama lo, udah
lama banget kita gak ketemu dan main sama-sama lagi.
Setelah mengirim sms pada Nida aku pun pergi mandi sambil menunggu
Nida membalas sms tersebut. Untuk pakaian hari ini aku memakai Skinny Jeans
berwarna hitam di padukan dengan sleeves blus pendek tangan buntung berwarna
pastel, rambut curly ku dibiarkan tergerai, tidak lupa aku membawa tas slempang
kecil berwarna coklat untuk menyimpan dompet serta Hp ku dan kacamata hitam.
Untuk alas kaki aku memakai flat shoes berwarna senada dengan pakaian ku.
Setelah selesai berpakaian aku kembali mengecek Hp ku dan ternyata aku telah
mendapatkan balasan dari Nida.
From: Nida
Oh hai Dill.
Baik, lo sendiri
gimana? :D
Iya gw juga kangen sama
lo. Ada apa lo tumben sms gw pagi-pagi? ._.
To: Nida
Gw baik. :)
Emm… gw punya kabar baik
nih tapi sebelumnya gw maunanya dulu lo sibuk gak seharian ini? Gw mau ajak
jalan bisa gak?
From: Nida
Emmm… kayanya g deh,
emang mau ngajak jalan ke mana?
To: Nida
Ehehe… ngajak jalan ke
Dufan sama the boys, kebetulan mereka 2 hari ini bebas dan nyuruh gw jadi guide
tour mereka. nah gw kefikiran buat ngajak lo, lo mau gak?
From: Nida
OMG Dillaaaa !!!!!!
Tentu aja gw mau, siapa
coba yang bakal nolak bisa jalan sama mereka.
>.<
Tapi lo gila juga ya
ngajak mereka ke tempat rame kaya Dufan dan--- gimana ceritanya lo bisa deket
lagi sama mereka? wah kayaknya banyak yang mesti lo ceritain nih ke gw.
To: Nida
Ya elah, sekarang kan
hari biasa. Orang-orang sekolah dan ke kantor jadi pasti Dufan gak rame. Lagian
mereka tetep bawa Paul ikut kok.
Udah mending lo siap
sekarang nanti gw ke rumah lo trus kita ke hotel the boys naik taksi, nah nanti
deh di taksi baru gw ceritain semuanya. Gih dah mandi sono !!!
From: Nida
Oksip Dilla. ;)
Gw mandi dulu ya, nanti
klw udah selesai gw sms lagi.
Ah sumpah gak sabar
bakal ketemu mereka. >.<
Dan kemudian aku pun menyiapkan barang-barang yang mau ku bawa
sambil menunggu Nida mandi. Aku tidak lupa membawa kamera DSLR, Blackberry, dan
Iphone ku. setelah semua siap dan Nida juga sudah mengirim sms pada ku, aku pun
segera berangkat ke rumah Nida. Sesampai di depan rumahnya aku pun langsung
memanggilnya dan tidak lama Nida keluar dari dalam rumah.
“Hai Dill. Wow, gila lo beda banget sekarang. Mana rambut lo di
cet coklat dan di keritingin lagi. Emang beda ya kalau udah jadi anak kuliahan”,
ucap Nida.
“Haha.. bisa aja lo. Udah siap kan? Gw tadi udah kirim pesan ke
the boys dan katanya mereka udah nunggu kita. Ayo, gw izin dulu ke orang tua
lo”
“ya udah ayo masuk dulu.”
Aku pun masuk ke dalam rumah Nida dan meminta izin pada orang tua
Nida dan kemudian langsung pergi ke hotel the boys menggunakan taksi. Dan
setelah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan karena beberapa kali
terkena macet kami berdua pun sampai di depan Hotel tempat the boys menginap.
Sebenarnya aku cukup menikmati perjalanan tadi karena selama perjalanan tadi
aku sibuk bercerita tentang semua yang telah terjadi beberaha hari lalu pada
Nida, dan untungnya saat sampai ceritaku telah usai. kemudian tanpa
berlama-lama lagi kami pun langsung masuk kedalam hotel itu dan naik ke lantai
12 tempat kamar the boys berada dan begitu sampai di depan pintu kamar mereka
aku pun langsung memencet bel kamar mereka. cukup lama hingga pintu kamar itu
terbuka dan selama menunggu itu Nida terus meremas bajuku saking tegangnya. Ini
memang kali pertamanya bisa bertemu langsung dengan the boys setelah lama
sekali mengidolakan mereka.
“Dill, gw tegang banget nih. Aaaa.. gila!! Gw bakal ketemu
langsung sama the boys. Mimpi apa coba gw semalem. >.<”
“Ahahaha… santai aja. Nanti juga lo bakal terbiasa, yang penting
pas di depan mereka lo harus jadi diri lo sendiri. Pasti mereka bakal seneng
deket sama lo. :)”
Tiba-tiba pintu yang berada tepat di hadapan kami pun terbuka dan
munculah Harry dengan senyumannya menyambut kami. Aku pun langsung memeluknya
dan dia juga membalas pelukan ku.
“Good Morning babe. :)”,
sapa Harry.
“Good morning. :) oh yah,
ini Nida teman ku, kau masih ingat?”
“Emm…. Ah, yeah aku ingat. Yang dulu kau ajak ber video call itu
kan? Dan seingat ku dulu dia bersama adiknya”
“yap, benar sekali. Tapi hari ini adiknya tidak bisa ku ajak
karena harus bersekolah, jadi hanya dia yang ku bawa.”
“hemm.. tidak apa. Ayo masuk ke dalam, yang lain sudah menunggu di
dalam.”, aku pun masuk kedalam sambil menarik tangan Nida yang hanya terdiam
kaku sejak tadi begitu Harry muncul.
“Hi Boys!!! Good Morning.
:D”, teriakku begitu masuk di dalam.
“Hi Dilla”, jawab yang lainnya.
“kalian masih mengingat teman ku?”
“Ah, yeah, tentu saja aku ingat. Dia yang waktu itu sangat
histeris saat kau ajak bervideo call dengan kami kan? :D” saut Niall membuat yang lain tertawa
karena mengingat kekonyolan Nida dan Meisya saat itu.
“Ahahaha… benar.”
Aku pun menarik Nida untuk mengikuti ku mendekat dengan the boys
dan duduk di sebelah mereka yang sedang berkumpul di depan Tv. Aku sengaja
menyuruh duduk Nida tepat di sebelah Liam karena Nida paling memfavoriti Liam
diantara semua the boys sedangkan aku duduk di sebelah Harry dengan tangannya
merangkul ku.
“Jadi apa kalian sudah sarapan? Karena hari ini kalian butuh
tenaga yang banyak untuk bersenang-senang.”
“kami sudah sarapan babe, bagaimana dengan kamu sendiri? Dan---
bagai mana dengan mu baby?”, tanay Harry pada ku dan Nida.
“Ah, hah, oh yes, aku sudah makan sebelum berangkat tadi”, jawab Nida gugup.
“Aahaha.. Santai saja baby, kamu tidak perlu setegang itu di depan
kami. :)”, ucap Liam kepada Nida.
“yeah, Daddy benar. Kau tidak sedang berada di sebuah wawancara
Nida”, ledekku dan kemudian Nida terlihat sedang menarik nafas dan membuangnya
kembali selama beberapa kali hingga akhirnya dia mulai angkat suara.
“I just can’t believe all. I mean---This all my dreams and now all
become real. This is amazing!!!”
“I know you feel. I also never felt it before. :)”
“Oh God!!! I Love You so
much boys”, ucap Nida terlihat sangat bahagia.
“We Love you too”, jawab Liam sembari memeluk Nida kedalam
dekapannya. Aku hanya bisa tersenyum melihat sahabat lama ku begitu bahagia.
“jadi--- kalian sudah siap untuk hari ini?”, ucapku memecah
keheningan yang terjadi sesaat.
“yeah, memangnya kamu ingin membawa kami ke mana?”, Tanya Niall.
“tidak jauh dari sini, aku akan membawa kalian ke taman bermain.
Pasti akan sangat menyenangkan. :)”
“Taman bermain?! Wow, ide yang bagus. Jadi ayo kita segera pergi
ke sana!!”, saut Louis bersemangat.
Dan akhirnya the boys bersiap dengan membawa beberapa barang yang
sekiranya mereka butuhkan dan kami pun segera berangkat menuju Dufan dengan
membawa serta beberapa Bodyguard untuk ke amanan mereka. mereka memang sudah
memakai kacamata dan jaket hoodies tapi tetap saja mereka terlihat
sangat mencolok diantara para orang-orang asia di sini. Selama di perjalanan
Nida mencoba mengakrabkan diri dengan yang lainnya dan sekarang dia terlihat
lebih rilek dari sebelumnya dan terlihat sudah mulai bisa tertawa dan bercanda
bersama yang lain. dan setelah perjalanan yang tidak begitu jauh kami pun telah
sampai di depan Pintu masuk Dufan yang terlihat tidak begitu ramai. Kami pun
segera turun dan membeli karcis untuk masuk ke dalam setelah memakai kaca mata
hitam milik masing-masing. Dan setelah kami berhasil mendapatkan karcis itu
kami pun masuk kedalam.
Dufan hari ini tidak ramai dan juga tidak sepi,
masih banyak juga orang yang datang bermain kemari meski sekarang bukan lah
hari libur. Yah kebanyakan dari mereka adalah remaja atau para mahasiswa yang
pergi dengan pasangannya masing-masing. Berbeda dengan kami yang datang
beramai-rama meski aku juga turut membawa pasangan ku. yah, paling tidak biar
pun kami berama-ramai orang-orang juga akan iri melihatnya.
“Jadi,
mau bermain apa kita sekarang?”, tanyaku begitu sampai di depan kemidi putar,
permainan pertama yang dapat di temui.
“memang
ada permaian apa saja di sini?”, Tanya Niall.
“Emm…
terlalu banyak jika harus ku sebutkan dan ku jelaskan semuanya. Tapi yang
menurutku paling asyik adalah Kora-kora, Hysteria, Tornado, Kicir-kicir, Arum
jeram, Niagara-gara, Halilintar, bianglala, dan aku paling ingin masuk ke
Istana boneka”, ucapku menyebutkan beberapa nama wahana permainan dan membuat
mereka agak bingung dengan nama-namanya yang agak aneh untuk mereka.
“Mereka
tidak akan mengerti dengan nama mainan-mainan itu Dilla. -___-”, ucap Nida.
“Ahaha…
iya juga ya. :p ya sudah, kita lihat
peta saja dimana wahana yang paling dekat dan itu lah yang akan kita naiki”,
usulku dan mereka hanya mengangguk saja karena tidak mengerti dengan
permaian-permainan di sini.
Dan pada akhirnya kami berjalan menuju wahana
permainan kora-kora dan Bianglala yang paling dekat dengan pintu masuk. Dan
saat melihat kedua wahana itu the boys lebih memilih untuk naik ke wahana
kora-kora terlebih dahulu dan akhirnya kami pun mengantri untuk masuk ke wahana
tersebut menggunakan pintu VIP. selama berada di sana lumayan banyak orang yang
memperhatikan kami dan hal itu membuat ku agak cemas. Ya tapi selama ada
bodyguard di dekat kami aku bisa sedikit merasa tenang.
Sekarang tiba waktu kami untuk naik ke atas wahana
kora-kora, tapi saat berada di depan pintu masuk wahana aku terdiam kaku
membuat yang lain bingung.
“Whats
wrong babe?”,, Tanya Harry.
“Emm…
aku fikir sepertinya aku tidak usah naik wahana ini. Bagaimana kalau kalian
naik saja tanpa aku. Aku akan menunggu di bangku di sana”, ujarku sambil
menunjuk kea rah bangku yang berada tidak jauh dari wahana.
“but
why?”, Tanya Harry lagi.
“yeah,
why? Tidak akan seru jika kamu tidak ikut juga. Atau jangan-jangan kamu taku?”,
saut Niall yang kemudian malah meledekku.
“Aku
tidak taku!!!”
“Lantas
kenapa?” sambung niall lagi.
“A---Aku
suka mual jika naik wahana ini. Aku memang baru sekali menaiki wahana ini dan
mual waktu itu, makanya sekarang aku takut untuk naik wahana ini lagi”
“Itu
kan dulu smiley, siapa tau kali ini tidak. Ayolah, coba saja.”, paksa Zayn dan
pada akhirnya aku terpaksa menurut pada mereka.
Kami pun memilih duduk di paling ujung memenuhi
semua bangku. Aku duduk di bangku ke dua antara Harry yang duduk di paling
ujung dan Niall dan di sebelahnya lagi adalah Louis. Sedangkan Nida duduk di
depan kami diantara Liam dan Zayn. Kami sudah bersiap dengan Pengaman yang
mengapit kami saat petugas mengatakan akan memulai permainan dan beberapa menit
kemudian permainan pun berjalan. Awalnya aku dan yang lain berteriak kegirangan
karena perahu yang berayun makin lama makin kencang tapi begitu perahu memelan
dan akan berhenti aku mulai merasakan mual dan pusing. Dan tidak lama setelah
itu perahu pun berhenti dan kami di perbolehkan turun dari wahana tersebut. aku
yang merasa mual dan pusing hanya bisa berjalan perlahan sambil mencengkram
erat lengan Harry. Dan begitu yang lain sadar jika kau merasa tidak enak badan
mereka pun menjadi menyesal memaksaku menaiki wahana tadi.
“aku
minta maaf karena sudah memaksa mu naik wahana tadi dan membuatmu mual
sekarang”, sesal Niall dan Zayn.
“it’s
ok, Ini bukan salah kalian. Seharusnya jika tidak kuat aku tidak perlu
mendengarkan kalian, tapi aku saja yang sok”, ucapku sambil memegangi perut dan
kepala.
“lebih
baik kita duduk dulu”, usul Liam dan kami pun duduk di bangku yang berada tidak
jauh dari wahana tadi.
“Apa
kau mau minum sister?”, Tanya Louis.
“yeah,
aku mau”
lalu Louis pun mengajak Nida untuk menemaninya
membeli air mineral untukku sedangkan aku hanya bisa terduduk lemas sambil
menyenderkan kepalaku kepundak Harry. Tidak lama Nida dan Louis datang membawa
air mineral dan memberikannya kepadaku untuk di minum. Kami beristirahat
sebentar untuk menghilangkan mualku dan setelah aku merasa lebih baik kami pun
melanjutkan menuju wahana selanjutnya.
“Ahh..
yang paling dekat adalah Hysteria, ayo kita ke sana”, ajakku sambil menarik
lengan Harry dan Louis.
“Calm
babe, apa kamu kamu sudah sehat?”
“Emm…
masih sedikit pusing tapi tidak apa-apa, aku sudah biasa. Ayo kita main lagi.”
“ok,
ok. Kamu terlalu bersemangat, haha…”, ucap Louis yang hanya pasrah mengikutiku.
Akhirnya
kami pun sampai di depan wahana Hysteria dan mengantri lewat pintu VIP.
“Apa
kamu yakin ingin naik ini babe?”, Tanya Harry cemas.
“iya.
Aku sudah tidak apa-apa. lagi pula wahana ini hanya akan membuat jantungku
seperti lepas dari badan ku, tidak akan membuat ku mual dan pusing. :)”
“Ayo
kita Naik”, ajak Zayn bersemangat dan akhirmya kami pun naik ke wahana itu.
Selama wahana berjalan kami tidak henti-hentinya
berteriak. apa lagi saat wahana itu turun dengan kecepatan tinggi dari atas,
saat itu rasanya nyawaku tertinggal di atas. Seru tapi menegangkan. Setelah
selesai dari wahana itu kami pun melanjutkan pergi ke wahana lainnya ya itu
Kicir-kicir yang berada tidak jauh dari wahana Hysteria. Tanpa mengantri kami
sudah dapat langsung masuk ke dalam permainan itu melalui pintu VIP.
“Ah
Dill, lo yakin mau main ini?”, Tanya Nida tiba-tiba.
“yes,
why?”
“Emmm…
tapi kalau kalian ingin menaiki wahana ini berarti kalian harus melepas
kacamata hitam kalian karena kalau tidak kacamata itu akan terpental saat
wahana ini berputar”
“Astaga,
aku lupa dengan hal itu. :-/ jadi
bagaimana? Apa kalian masih mau menaiki wahana ini?”, Tanya ku pada the boys.
“tidak
apa. Itu sudah jadi resiko jika ingin berjalan-jalan keluar hotel kan. Yah
paling tidak, tidak begitu banyak remaja di sini.”, jawab Liam.
“Yeah,
Liam benar. Ayo kita naik”, lanjut Zayn dan pada akhirnya kami naik ke wahana
itu.
Dan bisa ku tebak bagai mana kelanjutanyya. Beberapa
orang yang menaiki wahana ini berteriak saat mengenali the boys yang sudah
tidak memakai kaca mata hitam mereka. dan pada ahirnya the boys harus meladeni
mereka terlebih dahulu baru kami bisa naik ke wahana tersebut. dan saat kami
keluar dari wahana permainan itu pun masih ada beberapa gadis yang menghampiri
the boys untuk meminta Tanda tangan dan berfoto dengan mereka. tapi setelah itu
the boys meminta pada gadis-gadis itu untuk tidak memberitahukan pada yang
lain. setelah selesai dengan parang penggemar mereka kami pun melanjutkan ke
wahana-wahana lainnya seperti Halilintar dan Tornado, dan setelah itu kami
beristirahat sejenak untuk makan siang di sebuh resotoran cepat saji.
“ah,
tadi itu menyenangkan”, ucap Louis.
“yeah
dan setelah ini aku akan mengajak kalian berbasah-basahan di wahana Arum jeram
dan Niagara. :D”
“aku
tidak sabar naik wahana itu. :D”, saut Nida.
Akhirnya kami pun makan sambil membicarakan
rencana-rencana selanjutnya. Di sana pun kami memutuskan untuk naik ke wahana
istana boneka dan bianglala terakhir. Selasai makan kami pun melanjutkan menuju
wahana Arum jeram yang paling dekat dengan tempat kami. Seperti biasa kami
masuk melewati pintu VIP dan kami langsung naik ke perahu. Perahu pun berjalan
dan menelusuri setiap trek yang ada dan begitu sampai di ujung baju kami telah
basah kuyub. Sebenarnya aku tidak begitu bermasalah jika harus basah-basahan hingga
pulang meski tidak membawa baju ganti tapi yang menjadi masalah ku sekarang
adalah baju yang ku kenakan tipis sehingga saat bajuku basah bentuk badanku pun
tercetak jelas di sana.
“OMG!!!
Bajuku menerawang karena basah. Bagaimana ini? Aku tidak membawa pakaian ganti.
:(”
“Ah
iya. Kamu memkai baju terlalu tipis Dill.”, saut Nida dan tiba-tiba Harry
melepaskan kemeja yang di pakai dan memasangkannya di pundakku.
“pakai
saja itu untuk menutupinya. :)”,
ucapnya.
“Ah,
thanks babe. :)”
“Nah,
kalau begitu ayo kita lanjut lagi. :D”,
teriak Niall tidak sabaran.
“Ok,
ok. Ayo sekaramg kita ke Niagara. :)”
Kami pun pergi menuju wahana Niagara dan naik ke
wahana itu. Untuk naik wahana itu kami menggunakan 2 perahu. Perahu pertama
berisi Aku, Harry, Louis dan Zayn dan perahu yang ke dua berisi Nida, Liam dan
Niall. begitu selesai menaiki wahana tersebut kami pun sempat masuk ke Rumah
miring dan rumah kaca terlebih dahulu dan setelah itu kami mendatangi tempat
teater yang berada di dekat wahana Hysteria untuk menonton sebuah pertunjukan.
begitu pertunjukan itu selesai hari sudah mulai gelap dan akhirnya kami
memutuskan untuk masuk ke rumah boneka. Kami menaiki satu perahu dan perahu itu
pun berjalan menyisiri trek yang berisi berbagai boneka berpakaian dari berbagai
mancanegara. Selama berada di dalam aku yang duduk bersebelahan dengan Harry
pun memeluk lengannya sambil menyenderkan kepalaku di bahunya. Suasana yang
gelap dan lagu-lagu yang mengalun lembut membuat suasana romantis semakin
terasa. Meski yang lainya sibuk ribut saat melihat boneka-boneka tersebut tidak
mengganggu kami berdua sama sekali. Justru aku malah tertawa melihat mereka
yang ribut menebak Negara-negara dari msing-masing boneka tersebut. hingga
akhirnya perahu pun sampai di ujung lorong istana boneka dan tidak lama
berhenti. Kami pun segera turun dari perahu dan berjalan menuju wahana terakhir
di dekat pintu masuk yaitu bianglala.
Ketika berada di depan bianglala kami memutuskan
untuk membagi kelompok untuk naik ke masing-masing kotak bianglala. Harry
meminta agar kami naik hanya berdua dan pada akhirnya di putuskan Niall dengan
Zayn sedangkan Nida dengan Louis dan Liam untuk 2 kelompok lainnya. Kami pun
kemudian segera naik ke wahana bianglala. Harry duduk tepat di sebelah ku dan
aku kembali duduk sambil menyenderkan kepalaku ke bahu Harry.
“Hari
yang menyenangkan”, ucapku memecah keheningan yang terjadi di antara kami
berdua.
“Yeah.”,
jawab Harry singkat.
“Emm….
Aku--- masih bingung kenapa kamu bisa menyukai ku. aku tidak lebih cantik dari
Taylor dan menurutku masih banyak gadis-gadis di luar sana yang lebih cantik
dariku mengharapkan bisa bersama mu.”
“terkadang
Cinta tidak butuh alasan untuk bisa terjadi. Rasa itu akan muncul begitu saja
tidak memandang siapa dan bagaimana. Dan itu yang terjadi padaku, aku tidak
pernah menyangka akan bertemu dan jatuh cinta padamu. Dan meski kamu merasa
kamu tidak cantik, untukku kamu sangat cantik. :)”, jawab Harry sambil mengelus
rambutku.
“aku
tidak menyangka kamu bisa berkata-kata seperti itu. Kamu sepeti bukan seorang
Harry Styles Karen Harry Styles yang aku kenal adalah lelaki penggoda.”,
ledekku dan membuat Harry terkikik mendengar perkataanku.
“Bagaimana
bisa aku menggoda gadis lain jika di sebelah ku sudah ada seorang angel.”,
perkataan Harry seketika membuat pipiku memerah karena tersipu dan Harrry hanya
tersenyum melihatku.
“Ah,
Harry lihat itu, kita usdah sampai di puncak!!
:D”, teriakku girang dan melepas pelukan Harry dan mendekat kearah kaca.
Pemandangan
Dufan terlihat jelas dari atas sini. Lampu dari wahana-wahana permainan di sini
terlihat sangat cantik dari atas. Tiba-tiba Harry memelukku yang sedang asyik
melihat pemandangan. Dia menarikku kembali duduk di sabelahnya sambil tetap
memelukku.
“I
Love You Dilla”, bisknya lembut tepat di samping telingaku dan kemudian melepas
pelukannya dan menaruh tanganya tepat di pipiku.
“I know”, jawab ku samnbil tersenyum kearahnya
yang sekarang tepat menatapku.
Muka
kami hanya berjarak beberapa jengkal hingga ahirnya Harry mulai merapatkan
jarak di antara kami. Closer, closer dan ‘Cup’, kini bibirnya tepat berada di
atas bibirku, menciumnya dengan lembut. Selama beberapa menit hal itu terjadi
hingga kahirnya Harry melepas ciuman itu dan kembali tersenyum pada ku.
“Ughh,
kau melakukannya lagi. #>.<#”
“Ahaha…
kau harus mukai terbiasa dengan hal itu selama bersama ku babe. ;)”, ucap Harry sambil mencubit kedua pipiku.
Tidak terasa kami pun sampai di bawah. Begitu
bianglala berhenti kami pun turun satu persatu. Setelah semua telah turun kami
pun memutuskan untuk mencari makanan di luar area Dufan baru setelah itu
mengantar ku dan Nida pulang ke rumah. Aku lebih memilih
untuk mengajak mereka makan ke KFC karena salah satu di antara mereka menyukain
KFC dari paa Mcdonald, jadi aku pun mengajak mereka untuk makan ke KFC yang
tidak jauh dari Ancol.
Setelah makan the boys pun mengantar kami puang. Yang
pertama mereka antar ke rumah adalah Nida, arena rumahnya yang berada lebih dekat dari pada rumah ku. Rumah ku
dengan Nida memang berada di dalam satu komplek, tapi rumah Nida berada di depan komplek sedangkan rumah ku masih harus masuk ke alam lagi.
Begitu sampai di rumah Nida aku meminta the
boys untuk menunggu sebentar karena aku mau mempertemukan mereka dengan Meisya
adik Nida yang tidak bisa ikut hari ini. Sebenarnya Meisya tidak tau kalau Nida aku ajak pergi
dengan the boys hari ini, dan berarti ini adalah kejutan untuknya. Aku masuk ke
dalam rumah Nida dan memanggil Meisya untuk ikut engan
ku keluar rumah. Awalnya Meisya ogah-ogahan
tapi begitu aku bilang kalau nanti dia akan menyesal setengah mati hingga
menangis-nangis dia pun jadi penasaran dan mau ikut dengan ku. Dan begitu aku
sampai diluar bersama Meisya aku pun
langsung menuju mobil the boys dan membuka pintunya. Ekspresi pertama yang
kulihat di muka Meisya adalah Syok dan
ekspresi tidak percaya hingga akhirnya dia berteriak sambil mengucek matanya
beberapa kali. Karena merasa terganggu dengan teriakan Meisya aku pun menutup mulutnya engan tangan ku.
“Jangan teriak Mei, udah malem. -____-”, ucapku.
“Tapi, tapi!!! OMG kaka!!!!!! >_<”, teriaknya lagi saat aku membuka
dekapan mulutnya dan aku pun menutup mulutnya kembali.
“di bilang jangan teriak!!! masih teriak juga. :-/ aku suruh mereka pulang nih. -_-”, ancamku membuat Meisya langsung terdiam. Aku pun kembai melepas dekapan mulutnya.
“Ka sumpah, ini beneran the boys. :O
jadi ka Dilla sma kaka tadi tuh
pergi sama the boys. Aaaa.. curang banget aku gak di ajak. :(”
“iya dong, seru loh.
:p kamu kan sekolah dek jadinya
gak di ajak. coba kamu gak sekolah, pasti Dilla ajak. :p”, ledek Nida ke Meisya.
“Aaaa... curang banget sumpah. :(”
“Ya udah sih, paling gak sekarang aku udah ketemuin kan
sama mereka. Mending sekarang lo jangan teriak-teriak, nanti merekanya ilfeel.
-_-”
“ah iya, iya. Aku lupa ka. Aaaa... aku mau peluk
mereka. >.<”
“samperin aja. :)”
Dan akhirnya Meisya pun menghampiri the boys yang masih berada di dalam mobil. Meisya langsung menyapa mereka semua dan memeluk mereka satu persatu. Tidak lupa Meisya meminta berfoto dengan mereka menggunakan DSLR ku dan kemudian mereka
sedikit berbincang-bincang hingga akhirnya aku berkata bahwa aku harus segera
pulang. Meisya
sedikit sedih tapi apa boleh buat, paling tiak sudah
bertemu the boys sudah sangat bahagia. Akhirnya the boys pun mengantarku pulang
ke rumah ku dan kembali ke Hotel mereka. Masih ada besok untuk berjalan-jalan
bersama mereka lagi. :)
***
Pagi ini
masih sama seperti kemarin, aku bangun pagi untuk bersiap. Hari ini aku
berencana membawa mereka ke Bandung, mendatangi beberapa tempat wisata dan
mengaak mereka berbelanja di FO-FO yang ada di bandung. Nida pun kembali ikut hari ini dan Meisya kembali tidak bisa ikut karena harus bersekolah. Seperti biasa aku
mengirim ucapan selamat pagi pada The boys.
To: Harry Styles
Good morning
Babe. :*
Ready for
today? :)
To: Niall Horan,
Zayn Malik, Louis Tomlinson, Liam Payne
Good Morning
boy. :D
Ready for
today? ;)
Dan kemudian aku mengirim sms pada Nida.
To: Nida
Nid, udah bangun belum? Siap ya
kalau udah, soalnya kita mau ke bandung jadinya harus berangkat pagi. Kalau
macet sih insyaallah enggak. Kan hari kerja.
Setelah selesai mengirim pesan kemereka aku pun
bersiap-siap. Style ku hari ini adalah Collar dress warna peach selutut di
padukan dengan Blazer warna putih, dan seperti biasa rambut curly ku di biarkan
tergerai bebas. Aku pun tidak lupa membawa tas selempang kecil berwarna putih
serta kaca mata hitam ku. Untuk alas kaki aku memakai sepatu boots berwarna
putih. Begitu siap aku pun mengirim sms kepada Nida memberitahu bahwa aku akan segera datang ke rumahnya. Dan begitu mendapat
balasan dari Nida aku pun segera berangkat ke rumahnya dan setelah itu kami bersama-sama
pergi ke Hotel tempat the boys menginap menggunakan taksi.
Satelah ampai kami pun langsung menuju kamar the boys
yang berada di lantai 12. Saat kami masuk ke kamar mereka, mereka sudah siap
untuk berangkat jadi tanpa berlama-lama lagi kami pun segera naik ke mobil dan
pergi menuju Bandung.
Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam lewat kami pun
telah tiba di Bandung. Tujuan pertama yang kami datangi adalah Tangkuban
Perahu. Memang tidak banyak yang bisa kami lakukan di sana selain melihat
pemandangan kawah, tapi justru itu yang menjadi tujuan ku mengajak merea ke
sini. Aku ingin menunjukan mereka keindahan alam Indonesia yang beraneka ragam.
Aku mengajak the boys menuju bagian teratas tangkuban perahu tersebut.
Perjalanannya memang melelahkan karena jalan yang tidak rata dan cuaca yang
dingin, tapi aku sangat menikmatinya. The boys pun merasa senang bisa datang ke
sini dan melihat pemandangan yang ada di sini.
Begitu puas menikmati pemandangan di Tangkuban perahu aku
pun mengajak the boys ke kebun strobery yang juga tidak begitu jauh dari tempat
susu peras. Kami pun menghabiskan waktu memetik strobery sendiri dan kemudian
membeli susu murni langsung dari sapi peras. Tidak terasa hari sudah mulai sore
dan akhirnya aku pun memutuskan untuk segera menuju Cihampelas tempat factory
outlet berjejer rapih. Kami pun menghabiskan sore dengan berbelanja ke Factory
outlet yang ada di sana. Banyak kejadian lucu dan unik yang terjadi di sana,
entah dari Niall dan Louis yang teresat dan tidak bisa di hubungin, Niall yang
sempat tertinggal karena sibuk mengurusi makanan, Harry yg di tampar oleh
seorang wanita karena ulah Louis yang mecolek-coleh wanita itu dan wanita itu
mengira Harry lah yang melakukannya, hingga kami yang di kejar-kejar oleh para
gadis karena ketahuan. Semua kejadian itu sukse membuat kami tertawa saat
bercerita di perjalanan pulang. Sungguh hari yang menyenangkan dan tidak akan
terlupakan. Tapi semua itu akan segera berakhir karena besok pagi the boys
sudah harus pergi meneruskan tour mereka. Tapi aku percaya kalau aku pasti bisa
bertemu dan menghabiskan waktu bersama dengan mereka lagi. Aku percaya itu karena
degan tetap percaya semua akan menjadi nyata. Ingat, tidak ada yang tidak
mungkin di dunia ini selama kita bermimpi dan tetap percaya mimpi itu suatu
hari nanti akan menjadi nyata. :)
-To Be Continued-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar