#1DLS “My Dreams”
Part 15
created
by @nabiladumbidam
Happy Reading
-------------------------------------------------
Satu
tahun telah berlalu. Sekarang kuliah ku sudah masuk semester ke 2 dan itu
berarti hubungan ku dan Harry sudah berjalan selama 1 tahun lebih juga.
Hubungan ku dan Harry masih terus berlanjut meski selama 1 tahun itu kami tidak
pernah betemu kembali. Memang tidak mudah mnjalani hubungan jarak jauh ini,
selama 1 tahun masih ada masalah-masalah yang datang menghantam kami. Apa lagi
kami yang sama-sama sibuk dengan kegiatan masing-maing menjadi masalah yang
paling sering membuat pertengkaran. Terkadang gosip-gosip tentang Harry pun
banyak beredar, tapi aku percya dengan Harry dn mengacuhkan semua itu. Kami
ingin memcoba seperti Louis dan Eleanor yang bisa sama-sama bersifat dewasa,
dan karena itu pula hubungan mereka bisa berjalan lancar sampai detik ini.
Hubungan ku dengan Harry masih tidak di ketahui oleh media, tapi berita Harry
yang sudah mempunyai kekasih rahasia sedang beredar beberapa hari ini. Yah mau
apa lagi, seraat-rapatnya rahasia di tutup pasti akan ketahuan juga kan
nantinya. Aku hanya berharap saat semua rahasia itu terbongkar tidak akan ada
yang mem bully ku. Aku berharap Drectioners bisa menerima ku dengan Harry.
Hari ini
aku pergi ke kampus seperti biasa. Aku masuk ke kelas pertama ku dan duduk di
bangku tempat biasa aku duduk bersama teman-teman ku. Begitu dosen datang
suasana kelas yang tadinya ribut pun menjadi hening seketika. Semua mahasiswa
yang tadinya masih asyik mengobrol dengan temannya pun kembali ke bangkunya
masing-masing. Seperti biasa dosen pun menerangkan materi pelajaran yang
menurut ku agak membosan kan. Dan begitu waktu untuk kelas pertama berakhir
Dosen tu pun mengakhiri materinya dan sebelum dosen itu keluar kelas dosen itu
mengumumkan sebuah pengumuman tentang beasiswa keluar negri yaitu ke London.
Beberapa anak di panggil dn di berikan sebuah surat dan aku tidak menyangka
sama sekali kalau nama ku d panggil oleh dosen tersebut. OMG!! Aku? Mndapatkan
beasiswa ke London? Benarkah? Aku begitu kaget hingga aku hanya bisa terdiam
mmbatu di bangku ku sampai Dosen memanggil nama ku lagi untuk maju dan
mengambil surat tersebut. Dengan langkah tidak pasti aku pun maju ke depan
kelas menghampiri dosen tersebut dan mengambil surat yang ada di tangannya.
Dosen tersbut hanya tersenyum padaku saat surat tersebut telah berada di tangan
ku kemudian dia pergi meninggalkan kelas. Aku masih terdiam tak percaya hingga
temanku Rani menghampiriku dan memberi selamat pada ku.
“selamat ya Dill, lo dapet
beasiswa ke Londo tuh. Lo bilang kan katanya dari dulu lo pingin bisa ke sana,
buat nyamperin idola lo itu One Direction.
:D”, ucap teman ku member selamat. Seketika aku teringat dengan Harry
dan the boys dan terlintas di otak ku untuk memberi kejutan pada mereka dengan
tidak memberikan kabar ini dan muncul di hadapan mereka di London nanti.
“Ah, iya. Sama-sama Ran. Demi apa tau gw masih gak
percaya bisa dapet beasiswa ke sana. Gw emang udah berusaha belajar yang tekun
demi bisa dapet beasiswa ini, tapi gw bener-bener gak nyanga kalau gw beneran
bisa dapet beasiswa ini.”
“Gw tau kok usaha lo. Dan sekarang semua usaha lo
sebanding kan sama hasilnya. :)”
“Iya, Tapi sayang lo gak dapet juga. Kalau lo dapet kan
kita bisa jalan-jalan di sana berdua.
:-/”
“gak papa, nanti gw nyusul di semester berikutnya aja pas
ada penawaran beasiswa ke sana lagi. Lagian kan ada Indah juga yang dapet
beasiswa ke sana, jadi lo masih ada teman deket kan.”
“iya, untungnya da Indah juga.”
***
Hari ini
adalah hari yang ku tunggu-tunggu. Hari di mana aku akan berangkat menuju
London untuk melanjutkan Kuliah di sana
dengan beasiswa yang ku dapat. Hingga
hari keberangkatan ku ini aku tidak juga memberitahukan kabar ke berangkatan ku
ke London oleh the boys. Aku berencana mengagetkan mereka dengan tiba-tiba
berada di sana tanpa sepengtahuan mereka. Kebetulan mereka sedang mendapatkan
hari libur selama beberapa minggu sehingga mereka semua pulang ke London.
Hari ini
Keluarga ku turut mengantar ku ke Bandara untuk melepas kepergian ku yang akan
berKuliah di London selama beberapa tahun. Air mata sedih dan bangga tidak
sedikit mereka teteskan saat mengantarku. Aku pun merasa sangat bahagia karena
bisa membuat orang tua ku bangga.
Setelah selesai berpamitan aku pun
segera menuju pintu keberangkatan bersama siswa lain yang mendapatkan beasiswa
karena pesawat kami sudah akan segera lepas landas. Begitu berada di pesawat
aku segera me non aktivkan Hp ku dan duduk dengan manis di bangku ku. selama
perjalanan ke London aku menghabiskan waktu ku dengan membaca buku, mendengarkan
music di Ipod ku atau pun tidur. Cukup melelahkan dan membosankan tapi aku
cukup menikmati perjalanan ini dan berharap akan segera sampai di London. :)
Setelah perjalanan selama 12 jam
yang melelahkan dan membosankan di dalam pesawat akhirnya aku pun tiba di Bandar Udara Internasional London
Heathrow di Hillingdon,
London Barat, Inggris. Bandara ini adalah bandara tersibuk diantara
bandara-bandara lain yang dimiliki London. Begitu melangkah keluar dari bandara
kami pun di sambut udara dingin di pertengahan Januari ini. Untung aku sudah
membaca-baca tentang London dan tau kalau cuaca di London saat ini masih dalam
Musim dingin. Aku pun sudah menyiapkan banyak baju hangat berhubung aku biasa
tinggal di Negara beriklim Tropis dan tidak begitu terbiasa dengan cuaca
dingin.
Jam sudah
menunjukkan angka 1 Siang waktu Inggris dan jika di Indonesia sekarang sudah
pukul 8 malam. Perbedaan waktu Indonesia dengan Inggris adalah 7 Jam pada bulan
Oktober – Maret. Perbedaan waktu yang cukup jauh itu membuat ku terkena Jetlag.
Aku sudah agak mengantuk padahal waktu di sini masih jam 1 siang. Memang jetlag
biasa terjadi pada orang yang tidak terbiasa dengan waktu yang terlampau
berbeda dan biasanya akan mulai terbiasa setelah seminggu.
Aku dan
beberapa siswa lainnya pun segera menuju apartemen yang sudah di sediakan untuk
kami menggunakan taksi. Aku dan Indah menempati satu apartemen yang menurutku
sangat besar untuk di tempati kami berdua. Di dalam apartemen kami terdapat 2
kamar tidur dengan kamar mandi di setiap kamarnya, 1 dapur, 1 kamar mandi luar
dan 1 ruang santai. Semua perlengkapan sudah berada rapih di dalam seperti
tempat tidur, lemari baju, meja belajar, sofa, perlengkapan dapur, bahkan Tv
sekali pun. Apartemen kami berada tidak jauh dari Universitas tempat kami
mendapat beasiswa yaitu University College London.
Setelah
membereskan semua barang-barang bawaan ku ke tempatnya masing-masing aku pun
mengaktivkan Hp ku yang sejak tadi masih ku non aktivkan. Kemudian aku mengajak
Indah untuk mencari makan larena kebetulan kami belum makan sekaligus kami juga
ingin membeli Sim Card untuk No di London. Karena tidak tau jalan kami pun
mencari toko yang menjual peta kota London dan kebetulan ada minimarket yang
tidak jauh dari Apartemen kami yang menjual Peta. Pertama-tama kami membeli Sim
Card terlebih dahulu agar jika kami terpisah kami bisa saling menghubungi baru
kemudian kami mencari restoran untuk makan. Tapi karena tidak mengetahui
restoran yang makanannya enak akhirnya kami pun memutuskan untuk mencari
restoran cepat saji yang biasa namanya kami dengar seperti Mcdonald, Kfc, atau
pun Nandos. Kebetulan kami menemukan Kfc yang tidak jauh dari tempat kami
berada sekarang dan akhirnya kami pun makan di sana. Selama makan aku malah sibuk
memainkan Iphone ku, membuka Twitter ku dan mengirim DM ke the boys.
“Hei,
what are u doing now boys? @Harry_Styles @NiallOfficial @Zaynmalik
@Louis_Tomlinson @Real_Liam_Payne”
Tidak beberapa lama kemudian Niall yg ternyata sedang Online
pun membalas DM dari ku.
“@NiallOfficial:
Sedang dalam perjalanan menuju Nando’s bersama yang lain. :D”
“@AdillaPermata:
Really? Wuaahhh.. sounds fun. :)”
“@NiallOfficial:
yeah, Dan Liam yang akan membayar semuanya.
:p”
“@AdillaPermata:
Hahaha… -___- aku heran, ternyata artis pun senang di
traktir, padahal kalian masing-masing sudah punya uang banyak.”
“@NiallOfficial:
Hemat pengeluaran. :p”
Mendengar Niall dan yang lain akan
makan di Nando’s aku pun mempunyai rencana untuk pergi ke sana menemui mereka
sekalian mengejutkan mereka. kebetulan aku tahu Restoran Nando’s mana yang
sering mereka datangi.
“Emmm… Indah, ada tempat yang mau gw datangi sekarang dan gw
tau jalannya. gw pingin pergi sekarang jadi apa lo mau ikut atau lanjut makan
di sini dan pulang ke apartemen sendiri?”, Tanyaku pada Indah yang sedang
Makan.
“Kemana? Emm… gw di sini aja deh, gw capek. Gw perginya besok
aja lagi, kebetulan kita di kasih waktu libur seminggu sebelum masuk kan.”
“nyari 1D di toko 1D, hehe... Oh ya udah kalau gitu lo nanti
balik duluan aja deh ya. Gw mau bungkus makanan gw aja.”
“ok sip. hati-hati lo, jangan nyasar. Kita kn baru di sini
jadi belum tau jalan dan keadaan di sini. Kalau ada apa-apa telfon gw aja.”
“iya, iya. Itu pasti kok.
:)”
Akhirnya setelah pamit dengan Indah
aku pun membungkus makanan ku dan segera pergi menuju Restoran Nando’s
menggunakan Taxsi. Selama di perjalan aku sibuk mengagumi pemandangan kota
London yang berada di kiri dan kanan jalan. Gedung-gedung mewah dan beberapa
gedung tua, dan pertokoan khas London berjejer rapi di pinggir jalan. Bus
tingkat berwarna merah khas London pun kerap kali lewat di samping Taxi ku
membuatku ingin menaikinya.
Setelah perjalanan yang tidak begitu
jauh Taxi pun berhenti di depan restoran Nando’s. aku pun segera keluar dan
membayar Taxi tersebut. begitu berada di depan pintu restoran, Aroma dari
makanan di restoran tersebut langsung tercium membuat siapa pun yang berada di
sana merasa tergiur untuk segera mendapatkan makanan-makanan yang di sediakan
di sana. Aku pun segera masuk ke dalam Restoran dan mencari keberadaan The Boys
di sana. Pelayan Restoran yang melihatku seperti orang ke bingungan langsung
menghampiriku.
“Can
I help you? ”, Tanya pelayan itu dengan sopan.
“Emm…
I heard One Direction were eating here now, May I know where they sit?”
“Ow,
Directioners. :) Emm…”
“I
promise not to make a fuss”, aku meyakini pelayan restoran itu.
“ok,
they sit in the corner”, ucap pelayan restoran itu sambil menunjuk sebuah meja
yang berada di pojokan ruangan dan agak tertutup.
“Oh,
thank you.”, ucapku kemudian pergi menuju meja yang pelayan tadi tunjuk setelah
mengenakan kaca mata hitam ku.
Saat
berada tidak jauh dari meja yang di tunjuk pelayan tadi aku sudah bisa melihat
the boys yang sedang makan sambil sesekali bercanda atau sibuk memainkan Iphone
nya, ada 2 bodyguard yang tetap setia menjaga di sebelah mereka. Dengan santai
aku pun menghampiri meja mereka sambil tersenyum. Dan begitu sampai di sebelah
meja mereka aku langsung berektik seperti Directioners yang baru bertemu mereka
dan ingin meminta foto bersama mereka.
“OMG!
I’m a big fans of you boys, can I take photo with you?”, ucap ku di depan
mereka.
“Of
course :)”, jawab Liam dengan ramah dan
di jawab anggukan dan senyuaman dari yang lain.
“Em..
tunggu dulu!! Apa kita pernah bertemu dengan mu sebelumnya? Aku seperti
mengenal mu.”, ucap Harry yang sepertinya mulai sadar.
“I
Don’t know, maybe. :)”, jawab ku dengan
santai sambil tersenyum.
“Ah
ya, sepertinya aku juga mengenal mu”,
saut Zayn kemudian.
“Ahaha..
tentu saja, masa kalian tidak mengenali ku.”, ucapku sambil membuka kaca mata
hitamku dan seketika wajah kaget langsung tergambar di wajah mereka semua.
“Dillaa!!!! :O”, teriak mereka bersamaan.
“Tapi,
Tapi bagaimana bisa? :O”, ucap Harry.
“Sejak
kapan kamu ada di London Sist?”, Tanya Louis.
“Kenapa
kamu tidak bilang kalau akan kesini?”, saut Niall kemudian dan masih banyak
pertanyaan-pertanyaan lain yang mereka tanya padaku.
“satu-satu,
aku tidak bisa menjawab semua pertanyaan kalian kalau begini.”
“Ok,
tapi bagaimana bisa kamu ada di sini babe? dan kenapa kamu tidak mengatakan
pada kami kalau kamu akan kemari?”
“Ahaha…
ini surprise untuk kalian. :D aku
mendapatkan beasiswa untuk kuliah di University
College London. :)”
“Jadi
kamu akan berada di London selama beberapa tahun, hingga kuliah mu
selesai? :D”, saut Niall.
“Yeah,
begitu lah. :)”
“sejak
kapan kamu di sini?”, Tanya Louis.
“Baru
saja. Aku tiba di bandara kira-kira jam 1 siang dan tadi aku pergi membeli Sim
card terlebih dahulu dan kemudian pergi ke Kfc bersama teman ku, tapi begitu
aku tau kalau kalian akan ke Nando’s aku langsung pergi ke sini.”
“Ah,
Kfc?” saut zany.
“Yeah,
Kfc. Aku membungkus makanannya karena aku belum sempat memakannya, kau mau
Zayn? :)”
“Lantas
kamu akan makan apa kalau kamu menawarkannya pada ku?”
“aku
bisa memesan makanan di sini. Kebetulan aku penasaran dengan makana di sini
karena Niall begitu menyukai makanan di sini.”
“Ah,
duduk di sebelah ku babe.”, ucap Harry sambil menepuk kursi kosong yang ada di
sebelahnya yang baru saja di ambilkan oleh pelayan.
“Jadi
kamu tinggal di mana di sini?”, Tanya Liam begitu aku telah duduk di kursi.
“Di
sebuah apartemen yang berada tidak jauh dari University
College London. Aku tinggal di apartemen itu bersama teman ku. dan—aku masih
ada waktu bebas selama seminggu sebelum masuk. Apa kalian mau menemani ku
berjalan-jalan di kota ini/ aku masih belum tau jalan-jalan di sini.”
“Of
course Babe. :) kami juga masih punya day off selama seminggu
ini.”
“Dan
aku ingin sekali bisa bertemu dengan Perrie dan Elleanor. :D”
“Kalau
itu tentu saja aku akan mengajak mu bertemu dengan mereka, lagi pula mereka
juga pasti akan sangat senang bisa bertemu langsung dengan mu.”, ucap Louis.
Akhirnya
kami melanjutkan makan sambil banyak bercerita dan bercanda. The boys pun
banyak bercerita tempat-tempat apa yang harus ku datangin jika datang ke London
dan mereka berjanji akan menemaniku mendatangi tempat-tempat tersebut.
***
Hari bebas ku berlalu dengan sangat
cepat dan menyenangkan berkat the boys. Mereka benar-benar menepati janji
mereka dengan menemani ku berjalan-jalan di kota London selama waktu bebas ku.
the boys menemaniku mendatangi Sungai Thames dengan pemandangan indahnya dan dari pinggir
sunga itu aku bisa melihat Tower Bridge
yang berdiri sangat kokoh, saat malam pun Tower Bridge terlihat lebih Indah
karena lampu-lampu yang meneranginya. Aku pun juga pergi ke Menara London,
Katedral St Paul, Benteng Windsor, Hampton Court Palace, Istana Kensington, Kebun binatang ZSL, dan Shakespeare's
Globe Theatre. Saat berpergian Paparazzi tidak pernah lepas untuk mengikuti
perjalanan kami dan membuat aku menjadi bahan pertanyaan dan sorotan dari
ribuan orang di dunia. Para Directioners terus bertanya-tanya siapa aku kerana
bisa pergi berjalan-jalan keliling London bersama the boys. The boys pun belum
ada yang membuka suara tentang siapa diriku, mereka hanya mengatakan jika semua
akan tau siapa diriku sebenarnya pada waktunya nanti. Tapi bukan Paparazzi
namanya kalu tidak lelah untuk terus mencari tau hingga semua itu terbongkar.
Para Paparazi itu kini tidak hanya mengikuti the boys tapi juga mengikuti ku,
bahkan saat aku pergi ke kampus pun mereka terus mengikuti ku dan mencoba
mencari tau siapa di riku dan apa hubungan ku dengan the boys. Hingga akhirnya
sekarang mereka tau kalau aku adalah pacar dari seorang Harry Styles. Entah
dari mana mereka tau semua itu tapi yang jelas mereka telah sukses membuat
ketenangan hari ku hilang. Terkadang aku mendapat cacian dari para Directioners
yang tidak suka dengan hubungan ku dengan Harry, mereka pun pernah mengirim
sebuah surat ancaman pembunuhan pada ku dan Harry mengetahui hal itu. Harry pun
tidak tinggal diam dengan semua itu, dia membuat sebuah status di twitternya
tentang ketidak sukaan dia pada Directioners yang mengejek dan mengirim surat
ancaman pada ku. the boys pun turut membantu agar haters ku berkurang atau pun
tidak melakukan hal yang membahayakan ku. aku juga sering bertanya-tanya pada
Perrie dan Eleanor tentang cara menghadapi semua para haters itu. Dan dengan
seiring berjalannya waktu aku mulai mendapat dukungan dari para Directioners
yang telah menerima hubungan ku dengan Harry. Ini semua berkat usaha dan
kesabaran kami semua.
Tahun
demi tahun pun berlalu, hubungan ku dan Harry masih terus berlanjut. Kini
hubungan kami benar-benar sudah di ketahui oleh dunia, Orang-orang kini
mengenal ku. hidup ku pun jadi berubah berkat itu juga. Sekarang kemana pun aku
pergi beberapa orang akan mengenal ku, tak jarang mereka pun meminta berfoto
dengan ku layaknya aku seorang artis. Terkadang pun beberapa gadis memintaku
memberikan sebuah hadiah pada the boys dan tentusaja dengan senang hati aku
mengabulkan permintaan mereka. aku tidak ingin menjadi orang yang sombong, aku
justru ingin mereka senang dengan keberadaanku di sisi Harry.
Oh ya, selama aku di London aku sering pergi bersama
Eleanor atau pun Perrie. dan saat the boys memiliki day off mereka akan
langsung pulang ke London untuk menemani ku. aku pun juga sering datang ke
rumah the boys satu persatu untuk mengenal keluarga mereka, tapi di antara
semuanya aku paling senang saat datang ke rumah Zayn dan Louis karena mereka
memiliki banyak saudara perempuan. Terkadang aku datang ke rumah Zayn atau
Louis meski mereka sedang tour, aku datang karena di undang oleh saudara
mereka. Mereka sangat ramah dan asyik untuk di ajak berteman meski umur mereka
terbilang lebih muda dari ku. terkadang the boys pun mengajak ku mengikuti tour
mereka saat liburan kuliah, tentu saja aku dengan senang hati ingin ikut tour mereka.
Ah, Niall pun sempat mengajakku bertemu Justin Bieber saat aku ikut pergi
bersama mereka ke Amerika, dan tentu sja itu membuat hidup ku semakin sempurna.
Aku benar-benar menjalani hari-hari yang indah dan
penuh dengan berjuta moment indah selama di London. Tapi tentu saja aku tetap
merindukan Negara ku sendiri karena di sanalah keluarga dan teman-teman yang
sudah jauh sangat lama mengenal ku tinggal. Di sana pula semua perjuangan dan
mimpi-mimpi ku di mulai dari nol. Meski semua bermula di singapura tapi semua
mimpi ku bermula di Indonesia. Semua mimpi-mimpiku yang kini telah menjadi
nyata. Berkat bukti ini aku jadi semakin percaya kalau seharusnya kita tidak
boleh berhenti bermimpi, karena dengan bermimpi kamu akan terpacu untuk
menggapai semua impian mu itu untuk menjadi nyata. Mimpi adalah awal dari ke
suksesan seseorang, mimpi adalah awal dari semuanya. Dan itu lah semua cerita
hidupku yang bermula hanya dari sebuah mimpi dan harapan, jadi jangan pernah
lelah untuk bermimpi. :)
-The End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar