Senin, 06 Januari 2014

My Dreams Part 6

 #1DLS “My Dreams” Part 6
created by @nabiladumbidam

Happy Reading

-------------------------------------------------



            Karena mulai bosan aku pun mengusulkan permainan lainnya yang menurutku permainan ini akan seru jika di mainkan bersama the boys yang sangat ‘Normal’. Permainan apa lagi kalau bukan ToD (Truth or Dare).


“How if we play Truth Or Dare right now?  :D”
“ahh.. aku setuju dengan mu”, jawab Louis bersemangat. Aku fikir Louis sudah menyimpan banyak rencana untuk mengerjai kami semua. Otaknya memang lancer kalau masalah mengerjai orang, yak arena itu dia terkenal dengan raja Prank dari semua personil One Direction.

“ok kalau begitu aku akan memberikan peraturannya. Peraturannya adalah jika kamu tidak Jujur atau pun tidak melakukan tantangan yang di berikan maka Twitter kalian Harus direlakan untuk dibajak oleh kami semua.  ;)”  jelasku.
“Ok, tidak masalah, siapa takut.  :)”, saut yang lainnya.

Kami pun membentuk lingkaran yang rapat satu di antara lainnya dan meletakkan botol di tengah-tengah untuk alat putar. The boys mengusulkan untuk aku mengawali permainan maka aku pun memutar botol tersebut yang ternyata berhenti di Zayn.

“Truth or Dare Zayn?”, Tanya ku.
“Truth”, jawabnya.
“Siapa orang yang paling mengesalkan bagimu diantara kami semua di sini? Dan kenapa?”
“Emm… Louis. Karena dia itu terlalu berantakan.”

Setelah Zayn menjawab pertanyaan ku dia pun memutar botol tersebut dan terhenti di Niall.

“Truth Or Dare?”, Tanya Zayn.
“Dare !!!”
“Ahahaha…” zany malah tertawa mendengar pilihan Niall tersebut.
“Why Zayn?”
“kurasa itu akan menjadi pilihan terburuk untuk mu. ;)”, ledek Zayn.
“Ehem.. aku mencium hal tidak enak di sini. -___-”
“Hahaha… sekarang kamu harus mengatakan dengan keras di depan kami semua ‘Demi Lovato Fat, and I hate her’ !!!  ;)”
“OMG Zayn !!!  :(”

Mendengar tantangan dari Zayn tersebut membuat ku tertawa geli. Itu adalah kata-kata terlarang yang tidak mungkin Niall ucapkan pada seorang yang dia sukai. Directioners mana yang tidak tau kalau Niall suka dengan Demi Lovato.

“oh God !! it’s not fair” ucap Niall berusaha mengelak.
“It’s Fair Nialler.  ;)” saut ku membela Zayn.
“Oh No, you Support Zayn.  -..-”
“Ahaha… come on Niall. Just say. It’s just dare, no real.  ;)”, paksa ku lagi.

Akhirnya dengan sangat terpaksa dari pada Twitter miliknya menjadi korban maka Niall pun mengucapkan kata-kata terlarang itu di depan kami semua dengan lantang dan Zayn merekam semua ucapan Niall itu menggunakan Iphonenya. Niall pun mengucapkan kata-kata itu dengan Muka tidak sepenuh hati membuat kami semua tertawa.

“Demi Lovato Fat and I Hate Her”, ucap Niall menyelesaikan tantangan tersebut.

“ok, ok. Now it’s my turn”, lanjut Niall tanpa basa-basi.

Niall pun memutar botol tersebut dan berhenti di Liam.

“Truth Or Dare Daddy?”, Tanya Niall bersemangat.
“Emm.. Dare”, jawab Liam santai.

Mendengar jawaban Liam Niall pun tersenyum Jaihil dan berlari kea rah dapur.
Yang lain hanya bisa terdiam memandang Niall sambil menebak apa yang dia akan lakukan pada Liam. Tidak lama Niall kembali membawa segelas Ice cream dan sebuah sendok.
Ok, melihat apa yang di bawa Niall sepertinya aku mengerti apa yang akan dia perintahkan pada Liam. Sungguh kasin Liam.  XD

“Oh No, I feel so bad!!!”, guma Liam yang curiga melihat bawaan Niall.
“you must eat this ice cream with…. SPOON !!!!  :D”, teriak Niall dengan penekanan di kata ‘Spoon’.
“OMG, I want ice cream too Niall”, ledekku.
“Oh God !!! please jangan dengan sendok”, pinta Liam dengan muka memelas.
“memangnya kamu ingin makan dengan apa lagi Daddy? Dengan sumpit? Oh ayolah, makan dengan sendok adalah hal yang biasa untuk manusia kan?”, ledekku lagi.
“Come On Daddy, it’s just Dare”, sau Zayn.

Akhirnya dengan ragu-ragu dan sangat terpaksa Liam pun mengambil ice cream dan sendok dari tangan Niall. Liam membuka tutup ice cream tersebut dan menyendoknya tapi dengan sangat ragu dan perlahan-lahan dia mulai menyuapnya ke mulutnya. Hal yang biasa untuk kami semua ini terlihat sangat menyiksa untuk seorang liam payne. Niall benar-benar sukses mengerjai Liam.

Permainan ini terus berlangsung dengan seru. Kami semua saling membalas satu sama lain saat mendapatkan giliran. Bahkan tanpa rasa tega sama sekali the boys mengerjaiku. Pertanyaan yang mereka tanyakan untuk pilihan Truth pun tidak tanggung-tanggung sangat menyiksa. Ya bisa dibilang adalah pertanyaan terlarang yang seharusnya di simpan oleh diri sendiri, tapi mereka membuat semua itu harus diketahui.  Tantangan-tantangan yang mereka buat pun adalah tantangan yang sangat tidak ingin kami lakukan seperti Niall dan Harry yang mendapatkan tantangan untuk memakan mayonise yang sangat mereka benci, Zayn yang harus menjelek-jelekkan dirinya sendiri di depan kaca kesayangannya, Louis yang harus mengatakan kalau dia membenci Adik-adik perempuannya yang sebenarnya sangat dia sayangi, sampai aku yang di suruh untuk mencium Zayn meski pada akhirnya aku mendapatkan dispensasi karena Harry tidak setuju dengan hal itu. Jujur, Mereka semua Gila dalam mengerjai orang lain.  -___-

Sekarang giliran Louis dan botol berhenti tepat di depan Harry. Louis langsung mengembangkan senyumnya. Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala karena ternyata Louis belum kehabisan ide untuk mengerjai orang lain. memang dasar si raja Prank.

“Trust or Dare Harold?”, Tanya Louis bersemangat.
“Truth” jawab Harry santai dan saat pilihan itu terucap senyum Louis pun terlihat makin lebar.

Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan pada Harry? Hal gila apa yang akan dia buat? Louis benar-benar membuat kami semua curiga dan was-was dengan senyumnya itu. Padahal biasanya senyuam Louis selalu sukses membuat ku meleleh dan berteriak histeris tapi justru di saat ini aku malah tidak suka dengan senyumnya itu. Mencurigakan. -___-

“ini pertanyaan yang ingin kami semua dengar karena aku tau kamu menyembunyikannya dari kami semua. ya meski sebenarnya kami sadar hal itu. Kamu harus Jujur, siapa orang yang saat ini kamu cintai Harry. Gadis yang sukses menarik hati dan perhatian mu?”

Dalam sekejab tampang datar Harry berubah menjadi kaget.

“Owww… good question Boo Bear  ;)”, puji Zayn.
“yeah, tell us Hazz”, saut Niall.

Aku yang tidak mengerti apa-apa hanya bisa terdiam. Sebenarnya aku juga ingin tau siapa gadis yang harry sukai saat ini, ini bisa menjadi kabar baru untuk Directioners karena seputusnya dengan Taylor Swift harry terus-terusan di gosipkan oleh berbagai gadis dan tidak ada yang jelas.

“we know you are fall in love with some girl now Harry”, ucap Zayn yang membuat ku makin penasaran dengan gadis yang berhasil menarik hati Harry yang genit. -.- gadis itu beruntung meski harus sabar hati mengahadapi sikap harry yang baik kepada semua gadis.

Harry belum juga menjawab pertanyaan Louis tersebut, dia malah sibuk menatap kami satu persatu dan saat matanya berhenti tepat kea rah ku dia pun menarik nafas panjang dan  menghembuskannya kembali.

“Ok, ok, Aku akan jawab. Emmm… Dia—adalah gadis yang manis, ceria, Jujur, polos, dan penuh dengan ekspresi yang membuat dia semakin terlihat manis. Dia gadis yang memiliki senyuman yang sangat Indah. Jika bersamanya aku tidak pernah merasa bosan. Yah jujur aku belum begitu banyak tau tentangnya tapi dia sudah berhasil menarik perhatianku ketika pertama bertemu karena dia berbeda. Aku suka semua tentangnya--”

Harry terdiam sejenak memutus omongannya membuatku makin gemas karena sangat penasaran dengan nama gadis yang dia sukai.

“I Love Dilla”, lanjut Harry tiba-tiba.

Aku terdiam sejenak mencerna perkataan Harry barusan.

“Eh, What?! Who?” tanyaku polos.
“I Love You Dilla”, ulang Harry menjawab pertanyaan ku sambil menatap tepat ke dalam mata ku.
“Hah?!! Me?” tanyaku lagi sambil menujuk pada diri sendiri.
“Yes, I liked you from the first time we met”
“Oh GOD !!! Impossible !!!” ucap ku tidak percaya.

Apa aku sudah gila? Seorang Harry Styles salah satu personil One Direction menyukai ku, harry Styles yang paling di incar oleh ribuan gadis di dunia menyukai ku?! INI GILA !!!  :O
Aku pasti bermimpi !!

Aku menatap yang lainnya satu persatu berharap salah satu dari mereka tertawa dan berkata ‘Bercanda’ dengan enteng, tapi apa yang ku dapatkan? Lousi dan Liam yang tersenyum Puas sedangkan Niall dan Zayn saling tos. Apa ini bercanda atau apa? Ini hal paling gila yang pernah aku rasakan. Rencana gila apa lagi yang mereka buat? Oh GOD !! bisa kah aku mempercayai semua ini?

“kenapa kamu berfikir tidak mungkin?”, Tanya Liam membuaka suara.
“yeah… because-- …”

Aku tidak bisa menjawab kenapa aku mengatakan ini tidak mungkin karena buat ku ini sangat mustahil terjadi pada ku. tidak ada alasan lainnya, hanya tidak mungkin. Tapi aku kembali membuka suara.

“because this is all very impossible. I just a Directioner”
“tapi nyatanya semua benar terjadi kan?!” ucap Zayn.
“yeah.. But—I’m not perfect like other girls” ucap ku lagi.
“I don’t care if you’re not perfect. For me you are so perfect” Saut Harry.
“OH GOD !!! I’m really, really can’t Believe it  :O”
“jika kamu tidak bisa percaya dengan hal ini, kamu hanya perlu percaya dengan perkataan ku dan perasaan ku. Aku serius Mencintai mu Dilla”

“Tell me why ?!”, pinta ku.
“I don’t know why. I liked you from the first time we met. You have something different and it managed to attract my attention. Only that.” Jelasnya denga perlahan agak aku mengerti dengan setiap kata yang dia ucapkan.

“So.. do you want to be my Girlfriend?”, tanaynya.


Sekejab suasana menjadi makin hening, tidak ada yang bersuara termaksud aku yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja Harry katakana. Dia tidak hanya mengatakan mencintaiku, bahkan sekarang dia memintaku menjadi pacarnya. Oh God !! kejutan ini sangat hebat.  :O

Aku yang sejak tadi terus menata kea rah Harry pun memalingkan wajahku dan menatap yang lainnya satu per satu. Seakan mengerti maksudku mereka memberiku isyarat untuk mengatakan Iya, menyuruhku untuk menerima Harry. Sebenarnya bisa saja aku langsung mengatakan Iya tanpa bertele-tele lagi, hanya saja ini semua benar-benar jauh dari pemikiran ku. Aku pernah bermimpi menjadi pacar dari salah satu di antara mereka tapi itu hanya sekedar mimpi yang kufikir tidak akan pernah jadi nyata. Tapi sekarang aku di hadapkan oleh mimpi yang menjadi nyata tersebut.

Aku pun mencoba memejamkan mataku sejenak sambil menarik nafas dalam-dalam. Aku sudah mengambil keputusan dan kuharap keputusan ku ini benar. Maka ku buka mata ku dan menatap mata Harry dalam-dalam.

“Yes Harry” jawabku singkat dengan suara yang agak kecil.
“What?!” tanya Harry tidak percaya.
“Yes, Harry, I want.” Ulangku dengan suara yang lebih besar.
“Oh GOD !!! Thank You !!! I Love You So Much” teriak harry kemudian memelukku dengan erat dan aku membalas pelukannya tersebut.
“I Love You too.”

Semua pun tersenyum melihat kami berdua. Hari ini tepat tanggal 15 Maret aku dan Harry resmi berpacaran.
Tiba-tiba Niall berteriak memecah suasana bahagia ini.

“Allright, berarti sekarang kalian bisa mentraktir ku makanan untuk merayakan hari jadi kalian  :D”
“Nialler !!!  -___-”, saut yang lain kesal karena Niall sukses menggangu waktu romantis kami.
“kenapa? Memangnya aku tidak boleh meminta pajak sebagai bukti kebahagiaan mereka?  ._.” ucap Niall polos.

“ahaha… tidak masalah Niall. baiklah, ayo kita mencari restoran yang enak sembari berjalan-jalan sebelum kalian pulang.” Ajakku pada mereka.
“ok, come on !!!” lanjut Harry bersemangat sambil membantuku bangun dari duduk.


***

Kami pun pergi ke sebuah restoran jepang yang berada tidak jauh dari hotel the boys. Harry mentraktir yang lainnya untuk kali ini sebagai terimakasih sudah membatu dia menembakku. Ya meski katanya dia tidak merencanakan semua ini akan terjadi tadi tapi dia sangat bersukur kara berhasil menjadikanku pacar nya.
Selesai makan kami pun pergi berjalan-jalan ke taman tempat pertama kali aku bertemu dengan Harry yang letaknya memang tidak jauh dari Hotel mereka. kami berjalan-jalan mengelilingi taman tersebut dan harry meminta untuk memisahkan diri dari yang lain. yang lain pun menyetujui saja dan pada akhirnya aku berjalan-jalan ber dua dengannya di taman ini. Taman tempat pertama kali aku bertemu dengan Harry. Taman yang membuat semua kisah indahku terjadi, taman penuh kenangan.

“kau ingat? Di tempat ini lah pertama kali kita berte,u. kamu menabrakku dan membuat ku terjatuh dan terluka. Saat itu aku benar-benar tidak menyangka kalau aku akan bertemu dengan mu”, kenang ku.

“yeah, aku ingat. Kamu memaki ku saat itu. Tapi lucunya begitu tau siapa aku kamu langsung terdiam. Haha…”
“Hehe… untung aku tidak di tuntut karena mengatai mu Gila. :p”

Pada akhirnya aku dan Harry menegnang semu yang pernah terjadi di taman ini. Kami bercanda dan tertawa bersama hingga harry memeberikan ku sebuah benda yang ku kenal.

“Aku ingin memberikan sesuatu untuk mu”, ucapnya sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
“Apa itu?”
“Kemarikan lengan mu”, aku pun menurut dan menyodorkan lengan ku padanya.

Harry memasangkan benda itu yang ternyata adalah sebuah gelang.

“OMG Harry !! ini kan gelang yang waktu itu  :O”
“iya, ini gelang yang waktu itu kamu inginkan. Aku tau dan aku membelinya diam-diam untuk mu. Beautiful Bracelet for a Beautiful girl”, ucapnya.
“Oh Thank you so much harry, aku pasti akan menjaganya” aku pun memeluk Harry.

Harry benar-benar laki-laki yang romantis meski terkadang genit. Semoga hubungan ku dengan Harry dapat bertahan Lama dan semoga hubunganku tidak di tentang banyak orang.


***

Sore pun tiba, waktunya the boys untuk pergi ke bandara untuk kembali ke London. Aku pun ikut pergi ke bandara untuk melepas kepergian mereka. setiba di bandara, sudah banyak Directioners yang datang untuk ikut melepas kepergian mereka. begitu keluar dari mobil the boys pun di sambut teriakan histeris dari para gadis-gadis di sana. Mereka langsung menerobos berebut untuk berfoto dengan the boys. The boys pun meladeni mereka semua dengan senyum tetap mengembang di wajah mereka sedangkan aku hanya bisa mengikuti mereka terus berjalan perlahan menjauh dari kerumunan. Sebenarnya ada diantara mereka yang bertanya siapa aku. Tapi tidak ada yang memberi tanggapan termaksud dari aku sendiri. Untuk sekarang pun aku aman karena aku pun juga memakai penyamaran. Zayn meminjamkan jaket hoodies nya yang kebesaran untuk menutupi baju ku dan muka ku. aku juga memakai kaca mata hitam dan berjalan agak menunduk. Itu semua the boys dan aku lakukan agar saat aku pulang nanti tidak akan di serbu oleh para Directioners yang penasaran. Lagi pula aku juga takut di Bully oleh mereka.  -__-
Sesampai di dalam ruang tunggu aku pun duduk diantara the boys untuk menunggu keberangkatan mereka. aku pun membuka jaket Zayn yang ku kenakan dan menggembalikannya pada Zayn.

“Ini Zayn aku kembalikan jaket mu, thanks  :)”
“Yap, sama-sama  :)”


Setelah beberapa lama menunggu, pengumman kapal tujuan London yang akan di naiki the boys pun terdengar. Sudah saatnya aku berpisah dari mereka semua. Ini menyedihkan tapi tetap harus terjadi. Aku dan Harry akan menjalani hubungan jarak-jauh yang pasti akan terasa sangat sulit. Apa lagi Harry pasti akan sangat sibuk tour kesana kemari. Ini pasti akan menjadi hubungan yang melelahkan, tapi aku tetap harus berjuang.
            Aku meremas tangan Harry yang sejak tadi menggenggam tangan ku. rasanya tidak ingin ku lepaskan, tapi sudah saatnya mereka pergi.  :”(  Harry yang menyadari keresahanku pun menarikku ke pelukannya.

“Hei, hei. Jangan sedih, aku pasti akan menemui mu saat ada waktu. Aku juga akan selalu memberi kabar. Kita juga bisa mennggunakan Skype untuk Video Call” ucap Harry menenangkan ku sambil mengelus rambutku yang masih di dalam dekapannya.

“Kamu Janji?  :(”
“Tentu saja. Apa pun untuk mu babe. :)”
“kamu tidak akan genit dengan gadis lain kan?”

“aku akan memastikan hal itu untuk mu Dilla, percaya pada ku”, saut Louis.
“Thanks Boo bear, Laporkan pada ku bila dia mulai macam-macam dengan gadis lain”
“aku selalu bisa di andalkan untuk hal ini.  ;)”
“aku tidak akan melakukan hal itu babe, tenang saja. Percaya pada ku.” sela Harry.
“iya, aku percaya. Lagi pula aku akan lebih cepat tau informasi tentang mu dari pada para Paparazzi. Aku akan memantau mu terus melalui Twitter, Directioners akan sangat membantu pastinya. :p”
“Hahaha… ok, ok. Tenang saja, sebelum kamu tau dari mereka aku akan memberitahukannya terlebih dahulu.  :)  kami pergi dulu ya.”  Ucap Harry lembut sambil mencubit hidungku pelan.
“ya, hati-hati. Aku pasti kaan sangat merindukan kalian semua.” Aku pun memeluk mereka semua satu persatu.

“Bye babe, I Love You”
“I Love You more Harry  ;D” balasku sambil melambaikan tangan pada mereka yang pergi menjauh dengan perlahan dan menghilang di balik pintu.

Senyum ku memudar, aku merasa baru saja tertarik dari dunia mimpi. Aku kembali ke kenyataan yang hanya bisa menatap layar Tv dan computer untuk melihat mereka semua. Hanya satu yang berbeda, hanya statusku yang berubah. Berpacaran dengan Harry Styles meski hanya aku, the boys, beberapa crew dan tuhan yang tahu. Yah, paling tidak aku masih bisa mendengar suara asli mereka berbicara pada ku.

Dengan langkah berat aku pun meninggalkan bandara menuju hotel. Meski terasa sepi tanpa Harry dan yang lainnya di samping  ku.


***

            Hari ini adalah hari kepulangan ku kembali ke Indonesia, Negara ku tercinta. Aku benar-benar tidak sabar untuk bertemu Nida dan menceritakan semua hal yang terjadi di sini. Saat ini aku dan keluarga ku sudah berada di bandara menunggu waktunya keberangkatan. aku pun menghabiskan waktu menunggu dengan bermain Twitter menggunakan wiffi di bandara.

“@AdillaPermata: it’s time to go back to Indonesia. I miss bed, hehe….  ;p”

Tak lama ada Dm yang masuk ke Twitter ku.

“@Harry_Styles: be careful babe. Tell me when you landing. I Love You  <3”

Ternyata Harry yang mengirim DM pada ku.  :)
Dia ternyata sedang Online meski tidk membuat status sama sekali.
Ku balas DM dari Harry tersebut.

“@AdillaPermata: ok babe. Love You Too Harry.  :*  what are you doing now?”
“@Harry_Styles: kami baru akan melakukan pemotretan untuk cover majalah”
“@AdillaPermata: Really? Wow, aku tidak sabar melihat hasilnya.  :D  ah, aku harus segera masuk ke kapal. Have a nice day Harry.”
“@Harry_Styles: yeah, and have a nice flight to you babe.  :*”
“@AdillaPermata: <3 <3”

Aku pun me sign out Twitter ku dan segera bersiap untuk naik ke pesawat.

“Good Bye Singapore, I will miss u so bad. Thanks for a great moments in here  :)”  ucap ku dalam hari sambil menatap dataran singapura yang terlihat sangat jauh dari jendela kapal dan lama kelamaan semua dataran itu hilang tertutup awan putih yang indah.


-To Be Continued- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar